Tautan-tautan Akses

2 Pria Bersenjata Tewas Dekat Kontes Kartun Nabi Muhammad di Texas


Polisi berjaga-jaga di dalam Curtis Culwell Center, tempat berlangsungnya kontes kartun Nabi Muhammad di Garland, Texas (3/5). (AP/Nomaan Merchant)
Polisi berjaga-jaga di dalam Curtis Culwell Center, tempat berlangsungnya kontes kartun Nabi Muhammad di Garland, Texas (3/5). (AP/Nomaan Merchant)

Pernyataan pihak berwenang tidak menjelaskan apakah penembakan itu terkait dengan acara kontes tersebut.

Dua pria bersenjata, yang melepaskan tembakan pada seorang petugas keamanan di luar tempat berlangsungnya kontes provokatif untuk penggambaran kartun Nabi Muhammad, telah tewas, menurut pihak berwenang di Garland, pinggiran kota Dallas, Minggu malam (3/5).

Pemerintah kota Garland mengatakan dalam pernyataan yang diunggah di halaman Facebooknya Minggu malam bahwa dua pria mengendarai mobil ke Curtis Culwell Center dan mulai menembaki seorang petugas keamanan.

Para polisi dari Departemen Kepolisian Garland berhadapan dengan kedua pria bersenjata tersebut, yang kemudian ditembak dan mati, menurut pernyataan tersebut.

Pernyataan itu tidak menjelaskan apakah penembakan itu terkait dengan acara tersebut. Luka-luka yang diderita petugas keamanan tidak mengancam nyawanya, menurut pihak pemerintah kota.

Kendaraan pria-pria bersenjata itu kemungkinan berisi "alat-alat pembakar," menurut pernyataan tersebut. Pasukan penjinak bom ada di lokasi, dan tempat-tempat usaha di sekitarnya dievakuasi.

Polisi memblokir sebuah wilayah yang luas di sekitar tempat kontes kota Minggu malam. Kehadiran polisi sangat terasa, dan setidaknya tiga helikopter berputar-putar di udara.

Lembaga Inisiatif Pembelaan Kebebasaan Amerika (AFDI) yang berbasis di New York telah mengadakan kontes di Curtis Culwell Center dengan hadiah US$10.000 untuk kartun terbaik yang menggambarkan Nabi Muhammad.

Sebelumnya hari Minggu, sekitar 75 peserta kontes dikawal pihak berwenang ke ruangan lain di pusat konferensi tersebut. Mereka kemudian dibawa ke lokasi terpisah, dan dilaporkan tidak dapat pergi sampai agen-agen FBI datang untuk menanyai mereka.

Baik kantor FBI di Washington, D.C., maupun di kantor Dallas belum memberikan komentar.

Johnny Roby dari Oklahoma City, Oklahoma, yang menghadiri konferensi tersebut mengatakan, ia ada di luar gedung ketika mendengar sekitar 20 tembakan yang sepertinya datang dari arah mobil yang lewat.

Roby mengatakan ia kemudian mendengar dua tembakan lagi. Ia mengatakan ia mendengar para petugas berteriak bahwa mereka mendapatkan mobil tersebut sebelum ia diminta masuk ke gedung.

Pamela Geller, presiden AFDI, mengatakan pada kantor berita Associated Press sebelum acara hari Minggu bahwa ia berencana agar kontes itu membuat sikap atas kebebasan berpendapat sebagai respon atas protes dan kekerasan terhadap penggambaran Nabi Muhammad. Meski masih belum jelas sampai beberapa jam kemudian apakah penembakan itu terkait dengan acara tersebut, ia mengatakan Minggu malam bahwa penembakan itu menunjukkan betapa "dibutuhkannya acara ini."

Laman kelompok itu mengatakan lebih dari 350 kartun dikirimkan untuk acara mereka yang akan "membela kebebasan berpendapat dan menunjukkan bahwa rakyat Amerika tidak akan takut dengan intimidasi Islamis yang keras."

Politisi Belanda, Geert Wilders, pengkritik Islam yang mengatakan minggu lalu bahwa AS seharusnya melarang masuknya imigran Muslim, merupakan pembicara utama acara tersebut. Ia menulis di Twitter bahwa tembakan-tembakan dilepaskan dan bahwa ia meninggalkan gedung itu setelah pidatonya.

Pada Januari, 12 orang tewas oleh pria-pria bersenjata dalam serangan terhadap kantor tabloid satiris Charlie Hebdo di Paris, yang telah mengolok-olok Islam dan agama lainnya dan menggunakan penggambaran Nabi Muhammad. Penembakan maut lainnya terjadi bulan berikutnya pada sebuah acara kebebasan berpendapat di Kopenhagen yang menampilkan seorang seniman yang membuat karikatur Nabi.

Kelompok Geller dikenal atas kampanye yang meningkat melawan pembangunan pusat Islam beberapa blok dari lokasi World Trade Center dan atas iklan-iklannya di kota-kota di seluruh AS yang mengkritik Islam.

Ketika sebuah lembaga nirlaba berbasis di Chicago pada Januari mengadakan penggalangan dana di Garland untuk membantu para Muslim melawan penggambaran negatif atas agama mereka, Geller menggalang sekitar 1.000 demonstran pada acara tersebut.

Salah satu demonstran berseru: "Kembali ke negara-negara kalian! Kami tidak ingin kalian di sini!" Yang lainnya memegang papan-papan bertuliskan antara lain, "Nistai mereka yang memenggal kepala orang lain," sebuah referensi pada pemenggalan kepala oleh kelompok militan Negara Islam (ISIS).

XS
SM
MD
LG