Tautan-tautan Akses

Dua Negara Sekutu di Asia Pertimbangkan Kembali Hubungan dengan China


Presiden Filipina, Rodrigo Duterte di Manila, 22 Juli 2019. (Foto: dok)
Presiden Filipina, Rodrigo Duterte di Manila, 22 Juli 2019. (Foto: dok)

Pertemuan puncak pekan ini antara pemimpin dua negara di kawasan Pasifik, yakni Korea Selatan dan Filipina, diperkirakan akan menunjukkan bahwa keduanya lebih condong ke Barat daripada ke China, meskipun ada upaya kedua negara untuk berhubungan erat dengan negara adidaya di Asia tersebut, kata para analis.

Pendekatan yang condong ke Barat oleh kedua negara itu akan menempatkan Beijing lebih jauh di belakang di Asia, di mana ekspansi militernya mengkhawatirkan banyak pemerintah, dan memberikan kesempatan baru bagi Amerika Serikat untuk terlibat di kawasan itu, menurut para analis.

Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan pada situs web kantor kepresidenan Filipina 20 November bahwa dia akan bertemu dengan presiden Korea Selatan di sela-sela pertemuan puncak ASEAN-Korea Selatan di Busan, Senin hingga Rabu ini. Masalah keamanan Asia akan menjadi agenda utama dalam diskusi, katanya.

“Baik Filipina dan Korea telah mengakomodasi China, karena Korea berbatasan dengan China dan Duterte ingin membuat kesepakatan terbaik,” kata Jeffrey Kingston, dosen sejarah di kampus Temple University di Jepang.

Sekarang, katanya, “keduanya adalah negara yang prihatin dengan kebangkitan China. Keduanya merasa terancam,” tambahnya. [lt/ab]

Recommended

XS
SM
MD
LG