Tautan-tautan Akses

Dosen Peraih Pulitzer Beralih Ke Universitas Lain Karena Alasan Diskriminasi


Nicole Hannah-Jones diwawancarai di rumahnya di wilayah Brooklyn di New York. (Foto: AP/John Minchillo)
Nicole Hannah-Jones diwawancarai di rumahnya di wilayah Brooklyn di New York. (Foto: AP/John Minchillo)

Isu rasial berdasarkan warna kulit tetap menjadi masalah di AS. Seorang wartawan investigasi kulit hitam yang memenangkan Hadiah Pulitzer mengumumkan tidak akan bergabung dengan University of North Carolina setelah pertikaian berkepanjangan mengenai pengangkatannya sebagai dosen tetap.

Perselisihan mengenai apakah universitas negeri unggulan North Carolina (UNC) akan memberikan Nicole Hannah-Jones jabatan dosen seumur hidup di fakultasnya telah memicu protes berminggu-minggu dari dalam dan luar kampus itu.

Banyak profesor dan alumni menyampaikan rasa frustrasi, dan selama protes mahasiswa kulit hitam dan fakultas mempertanyakan apakah universitas yang didominasi warga kulit putih itu menghargai mereka.

"Saya kira pesan yang disampaikan di sini adalah, satu, universitas harus bekerja lebih baik bukan hanya merekrut anggota fakultas, namun juga melindungi anggota fakultas dan mahasiswa, kita juga punya pilihan dan kita tidak harus bertahan pada lembaga-lembaga tetapi juga, kita punya pilihan dan tidak harus bertahan di institusi yang tampaknya tidak menghormati apa yang kita sumbangkan," ujar Hannah-Jones dalam sebuah wawancara dengan The Associated Press.

Nicole Hannah-Jones berdiri untuk potret di rumahnya di wilayah Brooklyn di New York, Selasa, 6 Juli 2021. Hannah-Jones mengatakan dia tidak akan mengajar di University of North Carolina di Chapel Hill setelah pertengkaran berkepanjangan atas masa jabatan
Nicole Hannah-Jones berdiri untuk potret di rumahnya di wilayah Brooklyn di New York, Selasa, 6 Juli 2021. Hannah-Jones mengatakan dia tidak akan mengajar di University of North Carolina di Chapel Hill setelah pertengkaran berkepanjangan atas masa jabatan

Hannah-Jones pemenang Hadiah Pulitzer untuk karyanya di majalah The New York Times berjudul 1619 Project yang berfokus pada sejarah perbudakan Amerika, Selasa (6/7), mengatakan permohonan jabatannya terhenti setelah adanya campur tangan politik dari kalangan konservatif dan keberatan oleh donor utama di sekolah jurnalisme itu.

Ia menyesali badai politik yang mengganggunya sejak Proyek 1619 diterbitkan, dimana kalangan konservatif termasuk mantan Presiden Donald Trump mengecam karya tersebut.

"Pendidikan publik seharusnya tidak menjadi tempat indoktrinasi, seharusnya bukan mengenai patriotisme, melainkan harus menjadi tempat mencari kebenaran. Bagaimana anak-anak kita, bisa tumbuh untuk memahami negara yang sangat terpecah yang menjadi tempat tinggal kita," katanya.

Papan nama elektronik menyambut orang-orang di kampus Universitas Howard di Washington. (Foto: AP/Jacquelyn Martin)
Papan nama elektronik menyambut orang-orang di kampus Universitas Howard di Washington. (Foto: AP/Jacquelyn Martin)

Hannah-Jones sebaliknya akan menerima tawaran posisi tetap sebagai Ketua Kehormatan dalam Ras dan Jurnalisme di Howard, universitas kulit hitam bersejarah di Washington, D.C. Howard University Selasa juga mengumumkan jurnalis dan penulis pemenang penghargaan, Ta-Nehisi Coates akan bergabung dengan fakultasnya.

Coates, yang memenangkan Penghargaan Buku Nasional untuk karya "Antara Dunia dan Aku", dan Hannah-Jones, telah mendapat hibah "jenius" dari lembaga MacArthur untuk tulisan-tulisan mereka.

Pejabat UNC mengatakan Permohonan Hannah-Jones sebagai dosen tetap di sekolah jurnalisme UNC diajukan ke dewan penasihat universitas itu tahun lalu, tetapi terhenti setelah seorang anggota dewan yang memeriksa penetapan itu mengajukan pertanyaan mengenai latar belakang nonakademiknya.

Bukannya diterima, sebaliknya mulanya ia ditawari kontrak mengajar selama lima tahun. Kemudian di tengah meningkatnya tekanan, dewan penasihat universitas itu akhirnya menyetujui permohonannya dan memutuskan memberi Jones jabatan dosen tetap.

Dekan Fakultas Jurnalisme UNC, Susan King, yang mendukung pengajuan permohonan Hannah-Jones dalam sebuah pernyataan mengatakan: "Kita tidak mengharapkan apa pun selain sukses dan berharap UNC bisa belajar dari drama masa jabatan tetap ini, bagaimana kita sebagai komunitas cendekiawan harus berubah untuk berkembang.”

Nicole Hannah-Jones menghadiri Upacara Penghargaan Peabody Tahunan ke-75 di Cipriani Wall Street di New York. (Foto: AP/Evan Agostini)
Nicole Hannah-Jones menghadiri Upacara Penghargaan Peabody Tahunan ke-75 di Cipriani Wall Street di New York. (Foto: AP/Evan Agostini)

Rektor UNC belum menanggapi permohonan berkomentar yang diajukan kantor berita AP.

Menurut data universitas tersebut, pendaftaran mahasiswa baru UNC sekitar 60% adalah warga kulit putih dan 8% kulit hitam.

Penunjukan Hannah-Jones dan Coates di Howard didukung oleh dana hampir $20 juta yang disumbangkan oleh tiga yayasan filantropi dan donor anonim. Howard University mengatakan sumbangan tersebut merupakan hibah untuk meningkatkan investasi Howard pada jurnalis kulit hitam. [my/jm]

XS
SM
MD
LG