Tautan-tautan Akses

Direktur NASA Puji Peluncuran Roket ke Bulan: 'Ini adalah Generasi Artemis'


Roket bulan NASA generasi berikutnya, roket Space Launch System (SLS) dengan kapsul kru Orion, siap untuk diluncurkan di landasan 39-B, untuk misi tak berawak Artemis 1 ke Bulan, di Cape Canaveral, Florida, AS, 15 November 2022. (REUTERS/Joe Skipper)
Roket bulan NASA generasi berikutnya, roket Space Launch System (SLS) dengan kapsul kru Orion, siap untuk diluncurkan di landasan 39-B, untuk misi tak berawak Artemis 1 ke Bulan, di Cape Canaveral, Florida, AS, 15 November 2022. (REUTERS/Joe Skipper)

Roket generasi baru NASA, Rabu (16/11), memulai perjalanan tanpa awak mengelilingi bulan dan kembali ke Bumi. Roket besar itu diluncurkan beberapa jam lalu dari Florida dan melakukan penerbangan debutnya 50 tahun setelah misi bulan terakhir dalam era Apollo.

Peluncuran yang banyak tertunda itu memulai program penerus Apollo, Artemis, yang bertujuan mengembalikan astronaut ke permukaan bulan dekade ini dan membangun stasiun yang berkelanjutan di sana sebagai batu loncatan bagi eksplorasi manusia di Mars pada masa depan.

Roket Space Launch System (SLS) setinggi gedung 32 lantai itu lepas landas dari Kennedy Space Center NASA pada pukul 01:47 dini hari, menembus kegelapan di atas Cape Canaveral dengan ekor api oranye kemerahan. Diberi nama dari dewi berburu Yunani kuno dan saudara kembar Apollo, Artemis bertujuan mengirim astronaut ke bulan paling cepat tahun 2025.

Direktur NASA Bill Nelson pada konferensi pers setelah itu memuji peluncuran roket itu, menyebutnya 'awal berikutnya' dan 'generasi Artemis'. Misi Artemis I mencakup penerbangan konstelasi Orion selama 25 hari, membawa kapsul itu ke dalam jarak 97 km dari permukaan bulan sebelum terbang 64.400 km di luar bulan dan kembali ke Bumi. Kapsul itu diperkirakan jatuh ke laut pada 11 Desember. [ka/ab]

Forum

XS
SM
MD
LG