Tautan-tautan Akses

Diplomat Iran Diadili di Belgia atas Tuduhan Merencanakan Serangan


Petugas polisi terlihat sebelum persidangan diplomat Iran Assadollah Assadi di gedung pengadilan di Antwerp, Belgia 27 November 2020. (Foto: REUTERS/Johanna Geron)
Petugas polisi terlihat sebelum persidangan diplomat Iran Assadollah Assadi di gedung pengadilan di Antwerp, Belgia 27 November 2020. (Foto: REUTERS/Johanna Geron)

Seorang diplomat Iran dan tiga warga negara Iran lainnya diadili di Belgia pada hari Jumat (27/11) karena dituduh merencanakan serangan bom terhadap rapat umum Dewan Perlawanan Nasional Iran (NCRI), sebuah kelompok oposisi di pengasingan yang berbasis di Paris, pada tahun 2018.

Para jaksa penuntut Belgia menuduh diplomat berbasis di Wina, Assadolah Assadi, dan warga negara Iran lainnya merencanakan serangan terhadap pertemuan itu, di mana pembicara utamanya adalah Rudy Giuliani, pengacara pribadi Presiden AS Donald Trump.

Assadi ditangkap di Jerman sewaktu sedang berlibur dan diserahkan ke Belgia.

Ia menolak hadir di pengadilan pada hari pertama persidangan di Antwerp, dengan mengklaim kekebalan diplomatik melalui pengacaranya.

“Klien saya meminta saya untuk mewakilinya hari ini. Ia memberitahu bahwa ia menghormati para hakim sepenuhnya tetapi karena ia beranggapan ia harus mendapat manfaat dari kekebalan diplomatik, mereka tidak diizinkan untuk mendakwanya,” kata pengacaranya, Dimitri de Beco, kepada wartawan di luar pengadilan.

Assadi adalah pejabat tertinggi ketiga di Kedutaan Besar Iran di Wina. Dan menurut para pejabat Prancis, ia bertanggung jawab atas intelijen di kawasan Eropa Selatan.

Teheran telah berulang kali membantah tuduhan itu, dan mengatakan tuduhan-tuduhan itu merupakan aksi pengambinghitaman oleh NCRI, yang dianggap Iran sebagai kelompok teroris. Ini adalah pertama kalinya satu negara Uni Eropa menyidangkan kasus dengan tuduhan terorisme yang melibatkan seorang pejabat pemerintah Iran. [uh/ab]

XS
SM
MD
LG