Tautan-tautan Akses

Dikritik, Facebook Akan Lebih Sering Aktifkan Fitur Keselamatan


Halaman Facebook mantan Presiden Perancis Nicolas Sarkozy. (Foto: Ilustrasi)
Halaman Facebook mantan Presiden Perancis Nicolas Sarkozy. (Foto: Ilustrasi)

Banyak pengguna mengkritik Facebook karena tidak memobilisasi fungsi yang sama dalam serangan-serangan di seluruh dunia, terutama setelah pemboman di Beirut.

Facebook Inc berjanji hari Senin (16/11) untuk mengaktifkan fitur "Safety Check" atau cek keselamatan lebih sering selama bencana, sebagai tanggapan atas kritikan bahwa media sosial itu hanya mengaktifkan fungsi itu setelah serangan di Paris.

Menyusul serangan paling maut di Eropa dalam lebih dari satu dekade yang menewaskan setidaknya 129 orang dan melukai banyak lagi, jutaan orang menggunakan fitur Facebook tersebut untuk memberitahu teman-teman mereka bahwa mereka selamat.

Namun banyak pengguna media sosial itu mengkritik Facebook karena tidak memobilisasi fungsi yang sama dalam serangan-serangan di seluruh dunia, terutama setelah pemboman-pemboman bunuh diri di Beirut sehari sebelumnya yang menewaskan setidaknya 43 orang. Fitur keselamatan Facebook itu diluncurkan Oktober 2014.

"Banyak orang bertanya mengapa kita menyalakan Safety Check untuk Paris tapi tidak untuk pemboman di Beirut dan tempat-tempat lain," ujar CEO Facebook Mark Zuckerberg dalam akun resminya.

"Sampai kemarin, kebijakan kami hanyalah mengaktifkan Safety Check untuk bencana alam. Kami baru mengubahnya sekarang dan berencana untuk mengaktifkan fitur itu untuk bencana-bencana buatan manusia."

Namun banyak pihak tidak puas dengan pernyataan Zuckerberg, menuduh media sosial itu hanya peduli dengan beberapa bagian dunia.

Facebook juga memperkenalkan fitur baru yang membuat pengguna mengaplikasikan bendera Perancis di foto profil mereka untuk waktu terbatas menyusul serangan di Paris. [hd]

XS
SM
MD
LG