Tautan-tautan Akses

DeSantis Berusaha 'Move On' dari Kekacauan dalam Acara Pengumuman Pencalonannya


Gubernur Florida Ron DeSantis berbicara dalam sebuah acara di Orlando, Florida, pada 20 Mei 2023. (Foto: Reuters/Marco Bello)
Gubernur Florida Ron DeSantis berbicara dalam sebuah acara di Orlando, Florida, pada 20 Mei 2023. (Foto: Reuters/Marco Bello)

Gubernur Florida Ron DeSantis berusaha untuk fokus ke masa depan dan meninggalkan citra buruk yang muncul dari kejadian memalukan yang berlangsung pada awal kampanye kepresidenannya. Pengumuman pencalonannya lewat platform Twitter diwarnai dengan masalah koneksi sehingga ia kesulitan berkomunikasi dengan para pendukungnya.

Pada Kamis (25/5), sang gubernur mengumumkan rencana kunjungan singkat ke tiga negara bagian pada minggu depan. Dia dijadwalkan berkampanye pada Selasa (30/5) dan Rabu (31/5) di Iowa sebelum melanjutkan perjalanan ke New Hampshire pada Kamis (1/6) dan South Carolina pada Jumat (2/6).

DeSantis menghadapi pertanyaan terkait acara pengumuman pencalonannya yang kisruh itu ketika melangsungkan tur ke sejumlah media konservatif pada Kamis.

Gubernur berusia 44 tahun itu meluncurkan kampanyenya pada Rabu (24/5) dalam sebuah diskusi yang dihelat secara daring dengan CEO Twitter Elon Musk, tetapi aliran audio dalam acara tersebut berulang kali mengalamai gangguan.

Secara pribadi DeSantis mengakui bahwa situasi tersebut tidak dikehendaki dan menjadi pengalihan perhatian dari fokus utama acara itu.

Para pendukung DeSantis menyadari kekisruhan dalam pengumuman pencalonannya itu sebagai gangguan yang tidak dikehendaki. Namun, terdapat keyakinan bahwa hal tersebut tidak akan memiliki konsekuensi politik jangka panjang.

Pada Kamis, tim kampanye DeSantis mengatakan pihaknya berhasil mengumpulkan dana sebesar $8,2 juta dalam waktu 24 jam sejak pengumuman pencalonan gubernur Florida itu sebagai kandidat presiden. Jumlah tersebut sangat besar dan melebihi jumlah yang diraih tim kampanye Presiden Joe Biden dalam kurun waktu yang sama.

DeSantis menggambarkan dirinya sebagai satu-satunya kandidat Partai Republik yang handal untuk melawan Donald Trump, yang kini memimpin dalam survei kandidat presiden Partai Republik dan memiliki basis pendukung yang besar.

Namun Trump kini dihadapkan pada banyak masalah, termasuk berbagai ancaman tuntutan hukum dan tidak bisa menjauhkan diri dari keluhan tentang kekalahannya pada pemilihan 2020. [jm/lt/rs]

Forum

XS
SM
MD
LG