Tautan-tautan Akses

Departemen Kehakiman AS Tuntut Distributor Obat-obatan Sebagai Penyebab Epidemi Opioid


Tablet Hydrocodone yang dibuat dari opioid terlihat di sebuah apotek di Portsmouth, Ohio, pada 21 Juni 2017. (Foto: Reuters/Bryan Woolston)
Tablet Hydrocodone yang dibuat dari opioid terlihat di sebuah apotek di Portsmouth, Ohio, pada 21 Juni 2017. (Foto: Reuters/Bryan Woolston)

Departemen Kehakiman Amerika Serikat menuntut salah satu distributor obat terbesar di AS karena gagal melaporkan sejumlah pesanan resep opioid yang mencurigakan. Pihak departemen mengatakan bahwa “pelanggaran berulang kali selama bertahun-tahun” yang dilakukan oleh perusahaan itu telah menyebabkan epidemi opioid mematikan di AS.

Dalam gugatan sipil yang diajukan pada Kamis (29/12), pihak departemen menuduh perusahaan AmerisourceBergen dan dua anak perusahaannya melanggar Undang-undang Pengendalian Obat-obatan karena tidak melaporkan “setidaknya ratusan ribu” pesanan mencurigakan untuk obat pereda rasa sakit dengan resep kepada Badan Penegakan Narkotika AS.

Pihak departemen berupaya menuntut pembayaran denda senilai miliaran dolar dari perusahaan tersebut.

“Selama bertahun-tahun AmerisourceBergen mendahulukan keuntungan ketimbang kewajiban hukumnya dan kesejahteraan warga Amerika,” kata Jaksa Vanita Gupta dalam konferensi pers.

Berdasar Undang-undang Pengendalian Obat-obatan, pihak distributor harus memantau dan melaporkan pesanan mencurigakan kepada badan pengendalian obat-obatan.

Dalam pernyataannya, AmerisourceBergen mengatakan bahwa gugatan tersebut merepresentasikan sebuah upaya untuk "mengalihkan tanggung jawab dalam menginterpretasikan dan menegakkan hukum yang dilakukan oleh Departemen Kehakiman dan Badan Penegakkan Narkotika AS kepada industri yang berada di bawah wewenang mereka."

AmerisourceBergen adalah salah satu dari tiga distributor obat terbesar di Amerika Serikat. Dua perusahaan besar lainnya adalah McKesson dan Cardinal Health.

Pada Februari lalu, ketiga perusahaan tersebut dan produsen obat Johnson & Johnson, sepakat untuk membayar denda senilai $26 miliar untuk menyelesaikan ribuan gugatan sipil yang diajukan oleh sejumlah pemerintah lokal dan negara bagian. Sebagian besar dari denda yang dibayarkan itu dialihkan untuk tindakan pengobatan dan pencegahan. [jm/ka/rs]

Forum

XS
SM
MD
LG