Jaksa Agung Merrick Garland pada Rabu (20/9) berhadapan langsung dengan para pengritiknya yang paling sengit ketika anggota-anggota Republik di DPR memanfaatkan sebuah sidang pengawasan rutin untuk menginterogasi dirinya tentang apa yang mereka klaim adalah “weaponization” atau penyalahgunaan fungsi Kejaksaan Agung.
Garland hadir di hadapan Komite Judisial DPR untuk pertama kalinya dalam dua tahun, dan pada saat yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah Departemen Kehakiman. Yaitu mengawasi dua kasus terhadap Donald Trump, mantan presiden pertama dalam sejarah Amerika yang menghadapi tuntutan pidana, dan satu lagi terhadap putra presiden yang sedang menjabat, Hunter Biden.
Anggota-anggota Partai Republik dalam komite yang dipimpin oleh Jim Jordan, menyerang Garland dengan tuduhan-tuduhan bahwa Departemen Kehakiman melindungi keluarga Biden, sementara menarget lawan politiknya, yaitu Donald Trump.
“Ada satu penyelidikan yang hendak melindungi Presiden Biden. Ada lainnya yang menyerang Presiden Trump,” kata Jordan, anggota faksi Republik dari negara bagian Ohio, dalam pernyataan pembukaannya.
Garland membela badan penegak hukum terbesar Amerika yang memiliki lebih dari 115 ribu pegawai itu, saat ancaman politik dan fisik terhadap staf dan keluarga mereka meningkat. “Tugas kami bukan menerima perintah dari presiden, dari Kongres, atau siapa saja, tentang siapa atau apa yang harus diselidiki,” tegasnya.
Partai Demokrat mengatakan mereka berencana untuk “berperan sebagai tim kebenaran” dan melawan apa yang mereka nilai sebagai disinformasi oleh Partai Republik dan pembelaan terhadap Trump, yang kini merupakan kandidat calon presiden partai itu yang paling unggul. Ditambahkan, pihak Partai Republik berusaha mengalihkan perhatian dari masalah hukum mantan presiden itu dan memburukkan citra Presiden Biden.
“Saya akan menggunakan kesempatan ini untuk menyoroti betapa destruktifnya sistem peradilan kita dan betapa sekali lagi, Partai Republik, melemahkan lembaga-lembaga kita dalam membela calon presiden mereka, yang sudah tidak lagi dapat dipertahankan,” ujar anggota DPR Adam Schiff, yang juga pejabat senior Partai Demokrat di komite itu kepada Associated Press.
Kesaksian Garland hanya berselang satu minggu setelah Ketua DPR Kevin McCarthy meluncurkan penyelidikan pemakzulan terhadap Presiden Joe Biden, dengan fokus khusus pada penanganan jaksa terhadap kasus Hunter Biden.
Gedung Putih menilai pemakzulan ini sebagai tindakan tidak berdasar dan berusaha memfokuskan pembicaraan pada bidang kebijakan.
Di sisi lain, tim kuasa hukum Hunter Biden telah melancarkan sernagan terhadap para pengecamnya di Partai Republik, dan baru-baru ini mengajukan gugatan terhadap IRS, badan pajak federal, setelah dua anggotanya mengklaim dan melapor kepada Kongres tentang penanganan penyelidikan itu. [jm/em]
Forum