Tautan-tautan Akses

Demonstran Anti-Mubarak Adakan Demonstrasi ‘Hari Keberangkatan’


Para demonstran anti pemerintah memadati Lapangan Tahrir di Kairo untuk mengadakan protes 'Hari Keberangkatan' bagi Mubarak.
Para demonstran anti pemerintah memadati Lapangan Tahrir di Kairo untuk mengadakan protes 'Hari Keberangkatan' bagi Mubarak.

Para pemimpin oposisi menyebut “Hari Keberangkatan” bagi Mubarak yang mengatakan masih ingin menyelesaikan masa jabatannya.

Para demonstran anti pemerintah di Mesir bersiap untuk melakukan demonstrasi baru besar-besaran yang mereka sebut “hari keberangkatan” bagi Presiden Hosni Mubarak. Ribuan demonstran telah berkumpul di Lapangan Tahrir, Kairo, hari Jumat untuk melakukan demonstrasi yang diperkirakan akan dimulai setelah usai shalat Jumat.

Para pemimpin oposisi menyebutnya “hari keberangkatan” bagi Mubarak, yang dalam wawancara hari Kamis dengan ABC News, mengatakan dia ingin melepaskan jabatan sekarang, tetapi dia khawatir Mesir akan terperosok lebih dalam ke dalam kekacauan jika dia melakukan hal itu.

Dalam pidato nasional sebelumnya pekan ini, presiden itu bertekad dia akan menyelesaikan masa jabatannya, tetapi dia tidak akan mencalonkan diri lagi. Dia telah memerintah Mesir selama hampir 30 tahun.

Para pejabat Amerika mengatakan hari Kamis Amerika Serikat telah memulai pembicaraan dengan para pejabat Mesir mengenai gagasan bagi Mubarak untuk meletakkan jabatan segera, dan menyerahkan kekuasaan kepada pemerintahan transisi yang dipimpin oleh Wakil Presiden Omar Suleiman dengan dukungan militer Mesir.

Mereka mengatakan gagasan tersebut juga menghendaki agar pemerintah transisi mengambil anggotanya dari berbagai kelompok oposisi, termasuk Persaudaraan Muslim yang terlarang, untuk memulai tugasnya membukakan tata pemilu negara itu dalam usaha untuk mewujudkan pemilu yang bebas dan adil bulan September.

Wartawan Perancis, Alfred Yaghobzadeh mendapat perawatan dari demonstran anti pemerintah di Lapangan Tahrir, setelah diserang pendukung Mubarak (3/2).
Wartawan Perancis, Alfred Yaghobzadeh mendapat perawatan dari demonstran anti pemerintah di Lapangan Tahrir, setelah diserang pendukung Mubarak (3/2).

Sementara itu, puluhan wartawan asing yang meliput kerusuhan di Mesir telah menjadi sasaran pemukulan dan serangan oleh massa pro-pemerintah di ibukota Kairo, dalam apa yang disebut Departemen Luar Negeri Amerika “usaha serentak” untuk meng-intimidasi media internasional.

Pasukan keamanan Mesir juga menahan banyak wartawan hari Rabu dan Kamis, termasuk wartawan New York Times, Washington Post dan televisi al-Jazeera yang berbasis di Qatar. Ke-3 media tersebut mengatakan wartawan mereka telah dibebaskan.

Banyak media berita – termasuk BBC, ABC News, CNN dan Swiss TV – melaporkan anggota staff mereka diserang dalam kekerasan yang pecah di tengah kota Kairo antara pendukung Presiden Hosni Mubarak dan demonstran anti-pemerinmtah yang bertekad untuk memaksa Mubarak meletakkan jabatan.

Organisasi-organisasi ham mengatakan sampai 30 orang aktivis – warga asing dan warga Mesir – ditangkap hari Kamis dalam penggrebekan oleh polisi militer di sebuah pusat bantuan hukum Kairo.

Para wartawan mengatakan mereka telah diserang oleh para pendukung Mubarak yang marah yang memandang media sebagai yang simpati pada demonstran anti-pemerintah. Pemerintah Mesir telah menuduh media simpati pada demonstran yang menghendaki Mubarak turun sekarang dan jangan menunggu akhir masa jabatannya .

Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton hari Kamis mengeluarkan kecaman tajam mengenai serangan terhadap demonstran damai, aktivis HAM, warga asing dan diplomat.

XS
SM
MD
LG