Tautan-tautan Akses

Debat Capres AS Mengarah ke Momen Kampanye yang Menentukan 


Clinton - Trump
Clinton - Trump

Debat Clinton-Trump ini kemungkinan besar akan menjadi salah satu peristiwa kampanye calon presiden Amerika yang paling banyak ditonton dan bisa menimbulkan dampak dalam persaingan ketat untuk menuju Gedung Putih.

Calon presiden Amerika dari Partai Demokrat Hillary Clinton dan calon dari partai Republik Donald Trump akan saling berhadapan langsung dalam debat pertama yang ditayangkan TV secara nasional Senin ini di Hempstead, New York.

Debat Clinton-Trump ini kemungkinan besar akan menjadi salah satu peristiwa kampanye calon presiden Amerika yang paling banyak ditonton dan bisa menimbulkan dampak dalam persaingan ketat untuk menuju Gedung Putih.

Debat pertama ini akan menjadi momen penting bagi calon presiden dari partai Republik Donald Trump, yang berhasil mengurangi kesenjangan dalam berbagai jajak pendapat beberapa pekan terakhir dari lawannya, capres Demokrat Hillary Clinton.

“Kita akan membuat Amerika kuat lagi. Kita akan membuat Amerika aman kembali, dan kita akan membuat Amerika hebat lagi! Terima kasih dan Tuhan memberkati. Terima kasih,” kata Trump.

Clinton akan memanfaatkan debat itu untuk meyakinkan para pendukungnya dan menyampaikan keinginannya untuk membangun ekonomi yang lebih inklusif.

“Kita semua berharga. Di Amerika Serikat, negara terhebat di dunia, kita meyakini bahwa setiap orang diciptakan setara,” kata capres partai Demokrat Hillary Clinton.

Matthew Dallek dari George Washington University, mengatakan, debat itu berpotensi menjadi peristiwa yang menentukan. “Sekarang ini, pemilu berlangsung lebih ketat daripada yang diantisipasi banyak orang, dan debat ini sangat berpengaruh besar bagi mereka berdua,” komentarnya.

Debat capres yang ditayangkan di televisi dimulai pada tahun 1960 yang ketika itu menghadapkan Richard Nixon dan John Kennedy. Jeremy Mayer dari George Mason University menambahkan, seiring waktu, ada debat capres yang menimbulkan dampak pada sebagian pemilihan presiden.

“Pada tahun yang normal, debat adalah satu cara untuk mengubah persaingan setelah konvensi. Debat adalah momen di mana lebih banyak orang menyetel televisi dan menyaksikannya,” jelas Mayer.

Trump dan Clinton tampil baik dalam debat pada pemlihan pendahuluan masing-masing partai awal tahun ini.

Tetapi sikap Trump yang tidak bisa diramalkan merupakan tantangan bagi Clinton, kata Stephen Wayne dari Georgetown University.

“Masalahnya, Donald Trump tidak sedisiplin Hillary Clinton. Kalau kita membuat Donald Trump jengkel, ia cenderung akan menanggapinya secara pribadi sekali,” ungkapnya.

Kedua capres mendapat tingkat penolakan yang tinggi dari para pemilih, dan debat ini merupakan peluang sekaligus risiko bagi mereka, kata Jeremy Mayer lagi.

“Yang bisa didapatkan dari debat adalah kesempatan ke-dua bagi seorang calon untuk membuat kesan berbeda atau malah mengukuhkan kesan negatif,” lanjut Mayer.

Seluruhnya akan ada tiga debat capres dan satu debat antara dua calon wakil presiden, Tim Kaine dari partai Demokrat dan Mike Pence dari partai Republik. [uh/ab]

XS
SM
MD
LG