Tautan-tautan Akses

Dalam Kondisi Sehat, 20 Migran Rohingya Sementara Berada di Imigrasi Langsa


Warga Rohingya yang diselamatkan nelayan lokal, duduk di tanah Kuala Idi, provinsi Aceh, 4 Desember 2018.
Warga Rohingya yang diselamatkan nelayan lokal, duduk di tanah Kuala Idi, provinsi Aceh, 4 Desember 2018.

Dua puluh migran Rohingya yang tiba di pelabuhan Kuala Idi, Aceh, hari Selasa (4/12) dipastikan saat ini dalam kondisi sehat. Mereka telah dibawa ke Kota Langsa dan untuk sementara berada di Kantor Imigrasi Klas II Langsa.

Dua puluh migran etnis Rohingya tiba dengan perahu kayu di pelabuhan Kuala Idi, Desa Blang Geulumpang, Kecamatan Idi Rayeuk, Kabupaten Aceh Timur, hari Selasa (4/12). Mereka saat ini dalam kondisi sehat, dan sementara ini berada di musala Imigrasi Klas II Langsa.

Mereka kabur dari negara asalnya, Myanmar, karena diduga menjadi korban kekerasan ini. Para migran itu berusia antara 15-50 tahun. Kepala Kantor Imigrasi Langsa, Mirza Akbar mengatakan pihaknya telah mendata 20 migran etnis Rohingya itu.

"Perkembangannya mereka baik-baik saja. 20 orang, usia termuda 15 tahun dan tertua 50 tahun," kata Mirza kepada VOA, Rabu (5/12).

Namun Mirza belum bisa menjelaskan progres terkait masalah penanganan 20 orang migran itu. Pihaknya juga terkendala bahasa untuk menggali informasi lebih dalam dari para migran itu.

"Kami sekarang masih terbentur dengan bahasa, jadi kita belum bisa ambil keterangan lebih dalam. Mereka tidak bisa bahasa Inggris karena hanya menggunakan bahasa Rohingya," ujar Mirza.

Lanjut Mirza, Imigrasi Klas II Langsa hanya melakukan pendataan dan bukan sebagai penampung. Sesuai dengan Perpres No 125 tahun 2016 tentang pengungsi, keberadaan para migran itu untuk sementara menjadi tanggung jawab pemerintah daerah.

"Kalau pengungsi sudah ada Perpres No 125 tahun 2016 tentang penanganan pengungsi, di situ jelas peran kita masing-masing. Kami sudah mendata dan telah berkoordinasi dengan United Nations High Commisioner for Refugees (UNHCR). Penanganannya lebih lanjut ada di pemerintah daerah," jelasnya.

Saat ini pihaknya sudah berkoordinasi dengan dinas terkait dan Pemerintah Kota Langsa mengenai langkah selanjutnya.

"Besok kami akan rapat dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), karena tadi sudah menghadap Wali Kota Langsa, Alhamdulillah ada respons. Tapi belum ada keputusan," ungkap Mirza.

Sementara itu menurut Mirza, ke-20 migran etnis Rohingya itu merapat sendiri ke pelabuhan Kuala Idi. Hal tersebut terlihat dari masih banyaknya persediaan bahan bakar dari perahu berbobot 10 gross tonnage (GT) yang mereka tumpangi.

"Sengaja atau tidak kami enggak tahu karena di laut, apalagi mereka tak punya Global Positioning System (GPS) atau radar," tandasnya. [Aa/uh]

XS
SM
MD
LG