Produsen mobil Jerman Daimler, Selasa (17/11) mengatakan akan bekerja sama dengan produsen mobil asal China, Geely, untuk mengembangkan mesin pembakaran generasi berikutnya untuk digunakan dalam kendaraan hybrid.
Reuters, Rabu (18/11), melaporkan upaya tersebut dilakukan karena mesin pembakaran menghadapi ancaman krisis Covid-19 dan aturan efisiensi bahan bakar dan emisi yang lebih ketat.
"Perusahaan berencana untuk mengembangkan mesin modular yang sangat efisien," kata juru bicara Daimler, menambahkan bahwa itu akan digunakan di drivetrains hybrid dan diproduksi di Eropa dan China.
Geely menolak berkomentar.
Seseorang yang mengetahui masalah tersebut mengatakan mesin modular akan digunakan di mobil di bawah merek yang berbeda di Geely dan Daimler.
Harian lokal Handelsblatt melaporkan sebagian besar mesin pembakaran generasi mendatang akan dibuat di China. Aliansi dengan Geely, yang memiliki 9,69 persen saham di Daimler yang berbasis di Stuttgart, berarti bahwa bagian dari kemitraan Daimler dengan Renault saat ini dapat berakhir.
Namun, sumber Renault mengatakan kepada Reuters bahwa proyek Daimler-Geely tidak berarti berakhirnya kerja sama antara Daimler dan Renault. [ah/au]
