Tautan-tautan Akses

Clinton: 2011 adalah Tahun yang Menggemparkan bagi HAM


Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton memberikan keterangan pers saat peluncuran laporan tahunan soal HAM oleh Deplu AS hari Kamis (24/5).
Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton memberikan keterangan pers saat peluncuran laporan tahunan soal HAM oleh Deplu AS hari Kamis (24/5).

Departemen Luar Negeri AS mengeluarkan laporan tahunan yang menilik praktek-praktek hak asasi manusia di seluruh dunia, hari Kamis (24/5).

Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton mengatakan 2011 adalah tahun yang "hiruk pikuk dan sangat penting" bagi mereka yang hak azasinya berisiko di seluruh dunia, dan bagi semua yang hendak memastikan bahwa pemerintah menghormati HAM.

Menteri Clinton hari Kamis mengatakan orang menuntut hak mereka mulai dari revolusi Arab di Timur Tengah hingga ke Birma, dimana terjadi reformasi politik bersejarah.

Ia mencatat bahwa warga Mesir kini memberi suara untuk pertama kali untuk menentukan pemimpin mereka, 15 bulan setelah Presiden Hosni Mubarak yang lama berkuasa mengundurkan diri di tengah protes besar-besaran.

Tapi Menteri Clinton mengecam pendekatan HAM pemerintah Suriah dengan menyebut "kebrutalan" rezim Presiden Bashar al-Assad terhadap rakyat Suriah.

Menteri Clinton berkomentar demikian ketika Departemen Luar Negeri Amerika mengeluarkan laporan tahunan mengenai praktek HAM di seluruh dunia.

Laporan itu mengatakan kondisi HAM tetap “sangat buruk” di banyak negara yang memperoleh penilaian negatif tahun 2010, termasuk Iran, Korea Utara, Turkmenistan, Uzbekistan, Suriah, Belarus dan Tiongkok.

Laporan itu juga mengatakan tren yang menggelisahkan tahun 2011 adalah perlakuan terhadap minoritas keagamaan, termasuk warga Ahmadiyah, Bahai, Budha Tibet, Kristen dan Yahudi.

Tetapi laporan itu mengatakan peristiwa-peristiwa di Birma mungkin bisa mengilhami “masyarakat-masyarakat tertutup” untuk memperbaiki praktek HAM mereka. Dikatakan, pemerintah Birma kini bergerak menuju model “keterbukaan, demokrasi dan kebebasan, atribusi yang dapat mengarah pada inovasi, kemakmuran dan inklusifitas yang lebih besar.”

Dalam berita terkait, Deplu AS mengatakan telah meluncurkan sebuah upaya online untuk melawan propaganda al-Qaida yang dimuat di situs-situs internet suku Yaman dengan mengganti iklan al-Qaida dengan iklan yang bertujuan merusak pesan mereka.

Menteri Luar Negeri Hillary Clinton mengatakan pakar digital Amerika menggantikan iklan al-Qaida yang mengumbar pembunuhan orang Amerika dengan iklan yang menunjukkan dampak serangan al-Qaida terhadap rakyat Yaman.

Clinton mengatakan pada makan malam Rabu bahwa upaya itu mulai berdampak pada kaum ekstremis yang telah melampiaskan rasa frustrasi mereka dan meminta para pendukung agar jangan percaya akan segala sesuatu yang mereka baca di internet.

Iklan Al-Qaida itu muncul di situs internet suku Yaman dan ditujukan untuk merekrut anggota baru.

Upaya ini merupakan bagian dari Pusat Komunikasi Strategis Kontra Terorisme Departemen Luar Negeri, yang bertujuan untuk melumpuhkan propaganda al-Qaida yang dimuat di Internet dan media sosial.
XS
SM
MD
LG