Tautan-tautan Akses

China Minta Vatikan Lebih Fleksibel dalam Perbaiki Hubungan


Misa akhir pekan di sebuah gereja Katolik di Tianjin, China.
Misa akhir pekan di sebuah gereja Katolik di Tianjin, China.

Salah satu kendala untuk memperbaiki hubungan itu adalah pertanyaan tentang siapa yang harus menunjuk rohaniwan senior.

Vatikan harus mengambil langkah untuk memperbaiki hubungan dengan China, menurut kepala urusan agama di China hari Selasa (27/12), seminggu setelah Gereja Katolik Roma mengutarakan harapan atas "sinyal-sinyal positif" dari Beijing.

Paus Fransiskus sedang mencoba memulihkan keretakan selama puluhan tahun dengan China, di mana umat Katolik terbelah antara mereka yang loyal pada Paus dan jemaat gereja resmi yang dikontrol pemerintah.

Salah satu kendala untuk memperbaiki hubungan itu adalah pertanyaan tentang siapa yang harus menunjuk rohaniwan senior. China mengatakan uskup-uskup harus ditunjuk oleh komunitas Katolik China dan menolak menerima otoritas Paus, yang dianggap sebagai kepala negara asing yang tidak berhak mencampuri urusan Beijing.

Wang Zuoan, kepala Badan Negara Urusan Agama, dikutip oleh kantor berita pemerintah Xinhua hari Selasa dengan mengatakan China "berharap Vatikan mengambil sikap yang lebih fleksibel dan pragmatis lagi, dan mengambil langkah-langkah nyata untuk menciptakan kondisi-kondisi yang menguntungkan untuk memperbaiki hubungan."

China menginginkan pembicaraan yang konstruktif untuk memperkecil perbedaan, meningkatkan konsensus dan mendorong hubungan yang lebih baik, kata Wang dalam pertemuan umat Katolik China.

"Posisi pemerintah China dalam memperbaiki hubungan Sino-Vatikan selalu jelas dan konsisten," ujar Wang.

Vatikan mengatakan minggu lalu mereka "yakin semua pemeluk Katolik di China menunggu dengan gelisah sinyal-sinyal positif yang akan membantu mereka memiliki kepercayaan terhadap dialog antara otoritas-otoritas sipil dan Tahta Suci dan berharap untuk persatuan dan keharmonisan di masa depan."

Kedua belah pihak telah berselisih sejak pengusiran misionaris-misionaris asing dari China setelah penguasa Komunis mengambil alih tahun 1949 dan langkah Vatikan dalam mempertahankan hubungan resmi dengan Taiwan yang diakui China sebagai bagian negaranya.

Prospek-prospek kesepakatan mundur lagi bulan ini setelah Lei Shiyin, uskup dukungan pemerintah yang dikucilkan Vatikan, berpartisipasi dalam pentahbisan uskup-uskup baru. [hd]

XS
SM
MD
LG