Tautan-tautan Akses

China Tuduh AS ‘Serius’ Merusak Rasa Saling Percaya Bilateral


Menteri Luar Negeri China, Wang Yi (Foto: dok)
Menteri Luar Negeri China, Wang Yi (Foto: dok)

Menteri Luar Negeri China, Jumat (13/12) menuduh AS secara serius merusak rasa saling percaya di antara kedua negara di tengah-tengah ketegangan mengenai masalah HAM di Xinjiang dan protes di Hong Kong.

Kedua negara telah terlibat dalam sengketa perdagangan selama hampir dua tahun, sementara isu-isu HAM di Xinjiang, kawasan di barat laut China, dan Hong Kong menambah ketegangan hubungan diplomatik.

AS telah “merusak dengan serius fondasi rasa saling percaya yang diperoleh dengan susah payah antara China dan AS,” kata Menteri Luar Negeri China Wang Yi.

Berbicara pada simposium mengenai masalah internasional di Beijing, Wang mengatakan bahwa Washington “menekan” China pada sejumlah bidang, termasuk ekonomi, perdagangan dan teknologi.

AS telah “dengan sengaja menyerang dan mendiskreditkan China dalam isu-isu kedaulatan nasional dan martabat,” lanjutnya.

Bulan lalu, Washington menimbulkan kemarahan pemerintah China karena memberlakukan undang-undang yang mendukung protes prodemokrasi di Hong Kong, di mana demonstrasi selama enam bulan yang kian rusuh telah mengguncang pusat finansial China yang semiotonom itu.

Ini adalah tantangan terberat dari kota itu terhadap Beijing sejak penyerahannya dari Inggris pada tahun 1997, yang menjamin kebebasan yang tidak dirasakan China daratan – hak-hak yang menurut para aktivis kian terkikis.

Sebagai pembalasan, China pekan lalu memberlakukan sanksi-sanksi terhadap LSM di Hong Kong yang berbasis di AS dan menangguhkan kunjungan mendatang kapal-kapal perang AS di wilayah semiotonom itu.

Beijing juga mengancam akan ada lebih banyak lagi tindakan hukuman sambil menunggu pemberlakuan undang-undang HAM Uighur di AS, yang akan memberi sanksi para pejabat yang bertanggungjawab atas penahanan massal minoritas etnis yang sebagian besar Muslim di Xinjiang.

Sementara itu dalam perang dagang, Presiden Donald Trump Kamis mencuit bahwa kedua negara “hampir” menuntaskan perjanjian untuk meredakan sengketa mereka.

Tetapi Beijing menolak mengukuhkan apakah kesepakatan itu akan segera dicapai. [uh/lt]

Recommended

XS
SM
MD
LG