China menepis seruan Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen untuk membatasi kelebihan kapasitas produksi barang-barang energi ramah lingkungan. Beijing menyebut imbauan sebagai "dalih" untuk kebijakan proteksionis AS. Pertemuan AS dengan para pejabat China terus berlanjut pada Sabtu (6/4).
Menurut editorial dari kantor berita negara Xinhua pada Jumat (5/4) malam, komentar-komentar semacam itu bertujuan untuk merugikan pertumbuhan dalam negeri China dan kerja sama internasional. Mereka menulis Washington harus lebih berfokus pada pengembangan inovasi dan daya saing di dalam negeri daripada menyebarkan "rasa takut."
Yellen, bersama dengan Wakil Perdana Menteri China He Lifeng dan tim mereka, melanjutkan pertemuan mengenai berbagai topik ekonomi pada hari Sabtu. Prioritas utama Menteri Keuangan AS adalah kekhawatiran atas meningkatnya ekspor kendaraan listrik, panel surya, dan barang-barang lainnya dari China.
Yellen memberi tahu para pebisnis AS di pusat ekspor Guangzhou di selatan China pada Jumat bahwa kelebihan kapasitas manufaktur China dikhawatirkan akan berdampak pada ekonomi dunia. Hal ini menjadikan masalah tersebut sebagai fokus pertemuan dengan para pejabat China yang digelar selama empat hari.
Yellen merujuk pada peningkatan produksi kendaraan listrik, panel surya, semikonduktor, dan produk lainnya di China yang mengalir ke pasar global saat permintaan di pasar domestik China menurun. Situasi tersebut, katanya, akan merugikan China dan produsen dari negara-negara lain.
“Membicarakan ‘kelebihan kapasitas China’ di sektor energi bersih juga menciptakan dalih untuk menerapkan kebijakan yang lebih proteksionis untuk melindungi perusahaan-perusahaan AS,” kata Xinhua.
“Bagaimanapun, kini dunia mengetahui bahwa Washington tidak akan ragu untuk menunjukkan gigi proteksionisnya dengan kedok keamanan nasional di wilayah di mana supremasinya ditantang.”
Yellen bertemu dengan Wakil Perdana Menteri He Lifeng dan Gubernur Provinsi Guangdong Wang Weizhong di Guangzhou setelah tiba di China pada Kamis malam.
Dia akan melakukan perjalanan pada Sabtu malam ke Beijing, di mana dia akan bertemu dengan para pejabat termasuk Perdana Menteri Li Qiang, Menteri Keuangan Lan Foan dan Gubernur Bank Rakyat China Pan Gongsheng hingga Senin, menurut penasehat pers Departemen Keuangan. [ah/ft]
Forum