Tautan-tautan Akses

China Tangguhkan Pembayaran Utang 77 Negara Berpenghasilan Rendah


Seorang karyawan menunjukkan uang kertas Yuan di Bank of China Tower, Hong Kong, China, 12 November 2015.
Seorang karyawan menunjukkan uang kertas Yuan di Bank of China Tower, Hong Kong, China, 12 November 2015.

Pengumuman China minggu ini untuk menangguhkan pembayaran utang dari 77 negara berpenghasilan rendah telah memperbaiki citra China pada saat negara itu terus disorot atas perannya dalam perebakan virus corona.

Keuntungan politik yang diperoleh China itu masih belum jelas. China adalah pemberi kredit terbesar di seluruh dunia. Jumlah pinjaman yang diberikannya kepada luar negeri lebih dari 6 persen PDB global. Studi yang diterbitkan oleh majalah Harvard Business Review menunjukkan, dari 50 negara berkembang yang paling banyak punya hutang, kira-kira 15 persen hutangnya diberikan oleh China.

Pandemi virus corona telah memukul ekonomi global, termasuk perekonomian China. Perdana Menteri Li Keqiang mengatakan bulan lalu dalam Kongres Nasional Rakyat China, bahwa semua jajaran pemerintah harus memperketat anggaran, termasuk pemerintah pusat.

Tingkat pengangguran di China pada April tercatat sebesar 6 persen, naik sedikit dari Maret. Namun para pakar memperkirakan pengangguran di negara itu mencapai 20,5 persen, dan sedikitnya 70 juta orang menganggur. [ii/pp]

XS
SM
MD
LG