Tautan-tautan Akses

China Laporkan Penurunan Terbesar Jumlah Kasus Baru Virus Korona


Suasana di ruang pameran yang diubah menjadi bangsal darurat untuk menangani pasien yang terjangkit virus korona di Wuhan, provinsi Hubei, China, 17 Februari 2020. (Foto: dok).
Suasana di ruang pameran yang diubah menjadi bangsal darurat untuk menangani pasien yang terjangkit virus korona di Wuhan, provinsi Hubei, China, 17 Februari 2020. (Foto: dok).

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, hari Kamis, dia mengapresiasi penurunan jumlah kasus virus korona di China, namun mengingatkan bahwa upaya melawan wabah itu harus tetap digalakkan.

Pemerintah China melaporkan penurunan terbesar jumlah kasus baru virus korona yang telah menewaskan lebih dari 2.000 orang di daratan utama China sejak wabah itu merebak lebih dari dua bulan lalu.

Komisi Kesehatan Nasional negara itu mengatakan, hanya ada 394 kasus baru pada Rabu (19/2), dibanding 1.749 kasus baru pada hari sebelumnya.Ini merupakan penurunan terbesar sejak bulan lalu.

Tedros mengatakan, kasus yang terjadi di luar China masih relatif rendah, namun memperingatkan bahwa hal itu bisa berubah kapan saja. WHO kini disebutnya tengah melakukan percobaan medis untuk penanganan virus mematikan itu, dan memperkirakan “hasil awal akan didapat dalam tiga minggu mendatang.”

Jumlah korban tewas kini meningkat menjadi 2.118 setelah 114 orang lagi dilaporkan tewas akibat virus itu, sementara jumlah total kasus yang telah dikukuhkan naik menjadi 74.576.

Di luar daratan utama China, sedikitnya 10 orang dilaporkan tewas akibat virus tersebut, termasuk dua orang di Iran dan pasangan lansia berusia 80-an yang menjadi penumpang kapal pesiar "Diamond Princess", yang dikarantina di Yokohama, sejak 3 Februari.

Para pejabat kesehatan Jepang menempatkan kapal tersebut, beserta 3.700 penumpang dan awaknya, dalam karantina sejak seorang penumpang yang turun di Hong Kong didiagnosa telah tertular. Usaha untuk meredam penyebaran virus itu membuahkan hasil yang tidak diharapkan. Karantina tersebut malah mengakibatkan lebih dari 621 orang penumpang dan awak kapal tertular.

Sekitar 500 orang meninggalkan Diamond Princess, Rabu (19/2). Hasil uji lab menunjukkan para penumpang itu tidak tertular virus korona dan tidak menunjukkan gejala-gejala tertular virus itu. Sekitar 600 lainnya diperkirakan meninggalkan kapal itu hari ini. [ab/uh]

Recommended

XS
SM
MD
LG