Tautan-tautan Akses

China Bantah Klaim Australia  Soal Intimidasi Laser


Kapal angkatan laut China memasuki Laut Coral melewati Selat Torres, 18 Februari 2022. (Departemen Pertahanan Australia/Handout via REUTERS)
Kapal angkatan laut China memasuki Laut Coral melewati Selat Torres, 18 Februari 2022. (Departemen Pertahanan Australia/Handout via REUTERS)

Beijing, Senin (21/2), membantah tuduhan Australia bahwa sebuah kapal angkatan laut China menyorotkan laser ke salah satu pesawat pengintai Australia dalam sebuah insiden yang oleh Perdana Menteri Scott Morrison digambarkan sebagai "tindakan intimidasi".

Sebuah kapal China yang berlayar di lepas pantai utara Australia pekan lalu “menerangi” pesawat itu, kata Departemen Pertahanan Australia, Minggu, seraya menambahkan bahwa tindakan itu "berpotensi membahayakan nyawa".

Namun, Beijing mengatakan tuduhan laser itu "tidak benar" dan membela tindak tanduk kapal China sebagai "kegiatan navigasi normal yang sejalan dengan hukum internasional yang relevan."

"Kami mendesak Australia untuk menghormati hak-hak sah kapal China atas wilayah laut yang relevan sesuai dengan hukum internasional dan berhenti menyebarkan informasi palsu terkait China," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin, pada konferensi pers rutin.

"Saya pikir pemerintah China berharap tidak ada pihak yang membicarakan tindakan intimidasi agresif ini," kata Menteri Pertahanan Australia Peter Dutton. Ia menyebut insiden itu "sangat agresif".

China juga dituduh menarget pesawat Australia dengan menggunakan laser kelas militer pada 2019, sewaktu helikopter Angkatan Pertahanan Australia tiba-tiba “disorot cahaya” saat terbang di atas Laut China Selatan.

Hubungan antara China dan Australia memburuk dalam beberapa tahun terakhir setelah Morrison menyerukan penyelidikan independen tentang asal usul pandemi virus corona, yang pertama kali muncul di kota Wuhan di China.

Beijing menanggapi seruan Australia itu dengan memberlakukan tarif pada barang-barang impor dari Australia bernilai miliaran dolar. Kedua negara akhirnya terseret ke dalam kebuntuan perdagangan yang berlarut-larut.

Tahun lalu, Beijing juga luar biasa marah setelah Canberra bergabung dengan pakta pertahanan trilateral dengan Amerika Serikat dan Inggris yang akan memungkinkannya memperoleh kapal selam bertenaga nuklir, untuk melawan kekuatan militer China yang tumbuh di kawasan Asia-Pasifik. [ab/uh]

Recommended

XS
SM
MD
LG