Tautan-tautan Akses

Chili Setujui Penggunaan Darurat Vaksin Virus Corona Kedua


Seorang petugas kesehatan bersiap menerima dosis kedua vaksin Pfizer / BioNTech di rumah sakit Posta Central di Santiago, Chili, 14 Januari 2021. (Foto: Reuters/Ivan Alvarado)
Seorang petugas kesehatan bersiap menerima dosis kedua vaksin Pfizer / BioNTech di rumah sakit Posta Central di Santiago, Chili, 14 Januari 2021. (Foto: Reuters/Ivan Alvarado)

Chili mendapat senjata baru untuk membantunya dalam perang melawan penyebaran virus corona.

Regulator kesehatan menyetujui penggunaan darurat vaksin CoronaVac buatan perusahaan China, Sinovac Biotech Ltd.

Heriberto Garcia, direktur Institut Kesehatan Masyarakat Chili mengatakan, data yang membesarkan hati dari uji coba tahap akhir dan investigasi independen Institut Kesehatan menunjukkan CoronaVac adalah “vaksin yang aman dan efektif untuk memerangi pandemi.”

“Kami sangat gembira mengetahui bahwa hari ini kita memiliki vaksin ke-dua yang disetujui di Chili, vaksin ke-dua yang merupakan mekanisme tindakan lainnya,” kata Garcia.

Chili membayar $3,5 jutauntuk menjadi tempat uji klinis bagi vaksin Sinovac dan telah memesan 60 juta dosis vaksin itu, sebut Reuters.

Garcia mengatakan Sinovac akan tiba di Chili pada akhir bulan ini. Chili telah memvaksinasi lebih dari 29 ribu orang dengan vaksin Pfizer BioNTech, yang tiba di negara itu akhir bulan lalu.

Pimpinan Institut Kesehatan Masyarakat Chili juga sedang mempertimbangkan untuk menyetujui vaksin AstraZeneca bagi penggunaan darurat dan telah menandatangani suatu kesepakatan untuk membeli 14,4 juta dosis vaksin tersebut.

Sejauh ini, Chili telah mengukuhkan lebih dari 677 ribu kasus Covid-19 dan 17.573 kematian akibat virus corona, sebut Johns Hopkins University Coronavirus Resource Center. [uh/ab]

XS
SM
MD
LG