Tautan-tautan Akses

PM Cameron Berjanji akan Kalahkan ISIS


PM David Cameron bertekad menggunakan segala cara untuk mengalahkan ISIS (foto: dok).
PM David Cameron bertekad menggunakan segala cara untuk mengalahkan ISIS (foto: dok).

PM Inggris David Cameron Sabtu (4/10) berjanji akan melakukan segala cara untuk mengalahkan kelompok militan Negara Islam atau ISIS.

Perdana Menteri Inggris David Cameron telah berjanji akan melakukan segala cara untuk mengalahkan kelompok militan Negara Islam atau ISIS, sehari setelah muncul sebuah video yang menunjukkan pemenggalan kepala pekerja bantuan Inggris Alan Henning.

Setelah bertemu dengan tim keamanannya Sabtu (4/10), Cameron mengeluarkan pesan bahwa ISIS harus bertanggung jawab atas pembunuhan Henning, dan menyebut korban adalah seorang pria lembut dan penuh kasih yang hanya ingin membantu orang lain.

Pada hari Jumat Dewan Keamanan PBB bergabung dengan Presiden AS Barack Obama dan Perdana Menteri Inggris David Cameron dalam mengutuk pemenggalan tersebut.

Pernyataan dewan itu menyebut "kejahatan itu adalah pengingat tragis akan meningkatnya bahaya yang dihadapi para relawan kemanusiaan" di Suriah, dan "menunjukkan kebrutalan" militan ISIS.

Kelompok tersebut mengunggah video pemenggalan tersebut Jumat malam. Video itu disiarkan dengan cara yang sama seperti pada siaran pemenggalan tiga sandera warga Barat lainnya.

Tayangan itu diakhiri dengan seorang militan ISIS yang mengancam seorang sandera lainnya, yang menurut militan bernama Peter Kassig, warga Amerika. Para pejabat Amerika mengukuhkan bahwa Kassig ditahan kelompok teroris itu.

Sementara itu, pertempuran terus berkecamuk hari Sabtu di Suriah Utara, di mana militan Negara Islam (ISIS) semakin mendekati sebuah kota Kurdi di dekat perbatasan Turki.

Pasukan Kurdi yang didukung serangan udara pimpinan Amerika sedang berusaha mempertahankan kota Kobani dari serbuan militan. Pasukan Kurdi telah kewalahan untuk mengusir militan ISIS selama berpekan-pekan.

Serangan tersebut telah memaksa lebih dari 160 ribu warga Suriah melarikan diri ke Turki.

VOA telah berbicara dengan Idriss D'Abo, seorang guru dari Kobani yang melarikan diri ke Turki dan telah menyaksikan pertarungan itu dari tempat yang aman di perbatasan Turki. Katanya sebagian orang berusaha memasuki Kobani untuk mengirim makanan dan pakaian bagi pejuang yang berperang melawan ISIS di sana.

Koalisi telah mengebom posisi-posisi militan selama berpekan-pekan, tetapi hanya membuat sedikit kemajuan. Turki juga telah bertekad akan berusaha keras untuk mencegah jatuhnya Kobani, yang juga dikenal sebagai Ayn al Arab, ke tangan militan.

Di tempat lain, serangan udara terhadap kota Shaddadeh di Suriah telah menewaskan sedikitnya 30 militan ISIS, demikian menurut organisasi HAM berbasis di Inggris, Syrian Observatory for Human Rights, yang mendapat informasi itu dari pendukung mereka di dalam Suriah. Pentagon belum mengukuhkan laporan itu.

XS
SM
MD
LG