Sebuah rancangan undang-undang baru di California akan memungkinkan warga negara bagian itu menarget perusahaan produsen senjata api layaknya Texas mengizinkan warganya menyasar para penyedia layanan aborsi.
Gubernur California Gavin Newsom pada hari Jumat (18/2) mendukung legislasi yang akan mengizinkan warganya mendesak diberlakukannya larangan pemerintah terhadap penjualan senjata serbu. RUU itu meniru undang-undang Texas yang mengizinkan penduduknya mendesak diterapkannya larangan aborsi setelah detak jantung janin terdeteksi.
“Jika Texas bisa menggunakan undang-undang untuk menghalangi hak perempuan untuk memilih dan membahayakan kesehatannya, maka kami akan menggunakan undang-undang serupa untuk menyelamatkan nyawa dan meningkatkan kesehatan dan keamanan masyarakat negara bagian California,” kata Newsom dalam konferensi pers pada Jumat (18/2).
Texas dan beberapa negara bagian yang dipimpin kepala daerah dari sayap konservatif selama bertahun-tahun mencoba melarang aborsi setelah detak jantung janin terdeteksi, yaitu sekitar usia kehamilan enam minggu, yang kadang terjadi sebelum seseorang tahu diri mereka hamil. Namun upaya berbagai negara bagian itu telah dihentikan pengadilan.
Akan tetapi, undang-undang aborsi Texas yang baru berbeda, karena undang-undang itu melarang pemerintah menegakkannya. Harapannya apabila pemerintah tidak bisa menegakkan aturan itu, maka mereka tidak bisa digugat untuk melakukan pemblokiran undang-undang di pengadilan. Namun hal itu tidak menghentikan penyedia layanan aborsi untuk mencoba membatalkan undang-undang itu. Tetapi sejauh ini, Mahkamah Agung AS dengan mayoritas hakim berhaluan konservatif telah mengizinkan undang-undang aborsi itu tetap berlaku sambil menunggu penyelesaian proses banding.
Keputusan itu membuat marah Newsom dan sekutu Demokratnya di parlemen negara bagian California. Negara bagian itu telah melarang pembuatan dan penjualan senjata serbu selama puluhan tahun. namun tahun lalu, seorang hakim federal membatalkan larangan itu. Peraturan itu masih berlaku sambil menunggu keputusan banding negara bagian.
Putusan hakim federal itu menginspirasi Newsom dan anggota Kongres California dari Partai Demokrat untuk mengopi undang-undang aborsi Texas. Alih-alih diberlakukan bagi penyedia layanan aborsi, undang-undang itu akan diberlakukan bagi para pembuat senjata api.
RUU itu mewujudkan ketakutan kelompok-kelompok penyokong hak kepemilikan senjata api, yang telah menentang undang-undang aborsi Texas karena khawatir negara-negara bagian liberal, seperti California, akan menggunakan prinsip yang sama terhadap isu senjata.
RUU itu belum diajukan di Kongres negara bagian California. Namun dari lembar fakta yang dibagikan, disebutkan bahwa RUU itu akan berlaku bagi mereka yang membuat, mendistribusikan, mengangkut, mengimpor ke California, atau menjual senjata serbu, senapan .50 BMG, senjata ‘hantu’ maupun perlengkapannya.
Senjata hantu sendiri merupakan senjata yang dibeli secara online dan dirakit di rumah. Senjata tersebut tidak memiliki nomor seri, sehingga sulit dilacak.
RUU itu akan mengizinkan orang memperoleh surat perintah dari pengadilan untuk menghentikan penyebaran senjata-senjata itu dan mendapatkan ganti rugi hingga $10.000 (sekitar Rp140 juta) per senjata, sekaligus ganti rugi biaya pengacara. (rd/pp)