Tautan-tautan Akses

Buru Kelompok Teroris Santoso, Kepolisian Poso Gelar Operasi Tinombala 2016


Barang bukti berupa bahan pembuatan bom oleh kelompok Santoso yang diamankan Polisi di perkebunan warga di Desa Labuan, Kecamatan Lage Kabupaten Poso. (Foto: VOA/Dokumen Polres Poso)
Barang bukti berupa bahan pembuatan bom oleh kelompok Santoso yang diamankan Polisi di perkebunan warga di Desa Labuan, Kecamatan Lage Kabupaten Poso. (Foto: VOA/Dokumen Polres Poso)

Operasi Tinombala 2016 telah secara resmi di mulai sejak tanggal 10 Januari yang lalu, menggantikan operasi Camar Maleo IV yang telah berakhir pada 9 Januari 2016.

Pihak Kepolisian di Poso Sulawesi Tengah menyatakan telah memulai operasi Tinombala 2016 untuk menggantikan operasi Camar Maleo 4 yang telah berakhir 9 Januari 2016. Operasi itu tetap menarget kelompok teroris Santoso yang sampai saat ini belum berhasil ditangkap oleh aparat. Aparat TNI Polri yang dilibatkan berjumlah 2.000 personel dengan komando operasi tetap di tangan Polda Sulawesi Tengah.

Markas Kepolisian Resort Poso Provinsi Sulawesi pada Selasa 12 Januari 2016 menyatakan Operasi Tinombala 2016 telah secara resmi di mulai sejak tanggal 10 Januari yang lalu, menggantikan operasi Camar Maleo IV yang telah berakhir pada 9 Januari 2016.

Kapolres Poso AKBP Ronny Suseno menerangkan operasi Tinombala 2016 merupakan operasi Mandiri kewilayahandengan penanggung jawab Operasi adalah Kapolda Sulawesi Tengah.

“Untuk operasi tahun 2016 ini sudah dimulai dengan sandi operasi Tinombala 2016, itu diberlakukan mulai tanggal 10 Januari kemarin sampai dengan 9 Maret. Jadi berlaku selama dua bulan sementara ini dengan sistem pengendalian Kapolda sebagai penanggung jawab,” kata AKBP Ronny Suseno (Kapolres Poso).

Operasi Tinombala 2016 melibatkan dua ribu personel TNI Polri, lebih banyak daripada jumlah 1.700 personel gabungan TNI Polri yang diturunkan dalam operasi Camar Maleo 4 yang telah berakhir pada 9 Januari 2016. Operasi Tinombala 2016 di Poso dilakukan selama dua bulan hingga 9 Maret mendatang.

“Perkuatan yang dilibatkan dari mabes Polri itu sekitar 1.000 pasukan Brimob kemudian dari TNI kurang lebih juga 1000 pasukan dari TNI yang akan membantu Polda Sulteng,” lanjutnya.

Operasi Tinombala tetap di gelar di wilayah pegunungan yang berada di Poso Pesisir, Poso Pesisir Utara, Poso Pesisir Selatan, Napu di Kecamatan Lore Timur hingga wilayah Sausu,Kabupaten Parigi Moutong. Kawasan hutan di pegunungan itu diindikasikan sebagai lokasi pergerakan kelompok teroris Santoso, yang menjadi target utama operasi itu.

Sebelumnya Sabtu, 9 Januari 2016, Pihak Kepolisian di Poso mengamankan bahan bahan pembuatbom, termasuk 967 gram bubuk mesiu, pipa paralon, cairan asam nitrat. Bahan-bahan pembuatan bom itu diamankan dari sebuah lokasi perkebunan yang berada di desa Labuan Kecamatan Lage yang merupakan hasil pengembangan pemeriksaan terhadap seorang terduga teroris berinisial AP yang diamankan pada 31 Desember 2015 silam oleh Detasemen Khusus 88 Anti Teror.

“Temuan barang bukti kemarin di Labuan, itu kita temukan ada beberapa bahan yang sekiranya untuk pembuatan bom oleh pelaku, oleh kelompok teroris ini. Barang ini didapat dari hasil pengembangan pemeriksaan yang ditangkap beberapa waktu yang lalu dan kondisi barang ini tinggal dirakit dan siap dikirim ke kelompok Santoso CS di atas,” lanjut AKBP Ronny Suseno.

Kapolres Poso AKBP Ronny Suseno menerangkan benda-benda yang diamankan itu sudah siap untuk dirangkai dan oleh pelaku hendak dikirimkan kepada kelompok Santoso. Kini ke-17 barang bukti itu telah diamankan di Markas Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah di Palu. [yl/ab]

Recommended

XS
SM
MD
LG