Tautan-tautan Akses

Bursa Saham AS Anjlok 3 Persen di Tengah Kekhawatiran akan Resesi


Suasana di lantai bursa New York Stock Exchange (NYSE) 12 Agustus 2019. (Foto: dok)
Suasana di lantai bursa New York Stock Exchange (NYSE) 12 Agustus 2019. (Foto: dok)

Bursa saham di Jepang mengalami penurunan hari Kamis (15/8), tetapi tidak sedrastis yang dialami bursa Amerika sehari sebelumnya yang memperbesar kekhawatiran mengenai resesi.

Indeks saham Nikkei Tokyo turun 1,2 persen hari Kamis (15/8). Di tempat lain di Asia, Indeks Gabungan Shanghai China ditutup dengan kenaikan 0,3 persen, dan indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,8 persen, sementara bursa di Eropa juga menunjukkan sedikit kenaikan dalam perdagangan awal setelah penurunan tajam pada hari Rabu (14/8).

Bursa berjangka Amerika menunjukkan sedikit kenaikan pada hari Kamis, naik dari perdagangan hari Rabu di mana Indeks Saham Industri Dow Jones, Standard and Poor’s 500 dan Nasdaq semuanya turun 3 persen.

Para analis menyatakan data mengenai lemahnya perekonomian Jerman dan China merupakan peringatan mengenai melambannya ekonomi dunia. Tetapi yang paling meresahkan adalah apa yang disebut analis sebagai yield curve inversion, turunnya suku bunga bagi surat berharga berjangka dua dan 10 tahun yang dikeluarkan bank sentral Amerika.

Biasanya, suku bunga surat berharga pemerintah untuk jangka panjang lebih tinggi daripada untuk jangka pendek. Tetapi kebalikannya terjadi pada hari Rabu dan para analis melihatnya sebagai pertanda bahwa para investor khawatir mengenai kondisi perekonomian Amerika saat ini.

Ini adalah pertama kalinya terjadi penurunan tingkat suku bunga jangka panjang sejak 2007, pada awal resesi Amerika yang merupakan penurunan ekonomi terburuk Amerika sejak era Depresi Besar tahun 1930-an. [uh/ab]

Recommended

XS
SM
MD
LG