Tautan-tautan Akses

Bos Djarum Perkuat Tim Bridge Indonesia di Asian Games


Michael Bambang Hartono, pemilik Grup Djarum, saat mengumumkan keikutsertaannya di tim bridge Indonesia untuk berlaga di Asian Games, 11 Agustus 2018.
Michael Bambang Hartono, pemilik Grup Djarum, saat mengumumkan keikutsertaannya di tim bridge Indonesia untuk berlaga di Asian Games, 11 Agustus 2018.

Miliarder Michael Bambang Hartono mungkin bukan atlet tertua yang berkompetisi di Asian Games. Tapi tentunya dia adalah atlet terkaya.

Bos Grup Djarum berusia 78 tahun itu akan mewakili tim bridge Indonesia dalam pesta olahraga kedua terbesar di dunia. Asian Games akan mulai pada Sabtu (18/8) di Jakarta dan Palembang.

Dari segi umur, Michael masih lebih mudah dibandingkan Lee Hung Fong, atlet bridge berusia 81 tahun asal Malaysia. Lee Hung Fong lebih tua tujuh dasawarsa dari atlet termuda Asian Games, yaitu atlet skateboard Aliqqa Novvery Kayyisa.

Berbeda dengan lawan manulanya, Hartono dan adiknya, Robert, adalah orang terkaya di Indonesia. Majalah Forbes menempatkannya di peringkat 75 dalam daftar orang terkaya di dunia.

Kekayaan Hartono diperkirakan sekitar $16,7 juta dari berbagai kepemilikan saham di industri rokok, perbankan dan komunikasi.

Namun Hartono tidak mau membicarakan bisnisnya ketika memberikan wawancara kepada media minggu ini, suatu hal yang sangat jarang terjadi.

“Saya main bridge untuk menjaga agar ingatan saya tetap tajam. Hobi saya lainnya adalah senam tai chi untuk membantu saya memusatkan perhatian,” kata Michael saat diwawancara oleh kantor berita Antara.

Hartono, yang dikabarkan sudah bermain bridge sejak usia enam tahun, memainkan peran penting meyakinkan Dewan Olimpiade Asia untuk memasukkan bridge dalam Asian Games.

“Awalnya, OCA menolak memasukkan bridge, karena kelihatan mirip judi,” katanya kepada Antara.

Pernah beberapa kali berkompetisi di Piala Dunia Bridge, Hartono mengatakan dia mengincar medali emas di Asian Games.

Tapi dia tidak akan mengambil hadiah uang tunai 1,5 miliar rupiah yang dijanjikan pemerintah Indonesia untuk peraih medali emas.

“Jika saya memenangkan medali emas, akan saya sumbangkan hadiah pemerintah untuk program pelatihan atlet,” katanya. [ft/au]

XS
SM
MD
LG