Tautan-tautan Akses

Boeing akan Kirim 737 MAX ke China, di Tengah Isu Keselamatan


Boeing 737 MAX 9 yang dibuat untuk maskapai United Airlines tampak di pabrik Boeing di Seattle, AS (foto: dok).
Boeing 737 MAX 9 yang dibuat untuk maskapai United Airlines tampak di pabrik Boeing di Seattle, AS (foto: dok).

Boeing akan mengirimkan jet 737 MAX pertamanya ke sebuah maskapai penerbangan China sejak Maret 2019 pada hari Rabu (24/1), demikian menurut data penerbangan. Pengiriman ini mengakhiri pembekuan hampir lima tahun impor produk pembuat pesawat AS yang paling menguntungkan itu akibat ketegangan hubungan dagang perekonomian terbesar di dunia antara China dan Amerika.

Pengiriman tersebut mencerminkan kepercayaan bagi Boeing selama masa sulitnya menyusul lepasnya pintu pesawat di udara pada tanggal 5 Januari selama penerbangan penuh.

Hal ini melambangkan dibukanya kembali pintu ke China, salah satu pasar kedirgantaraan dengan pertumbuhan tercepat, yang menurut proyeksi Boeing hingga tahun 2042 akan mencakup 20% dari permintaan pesawat terbang dunia.

Impor 737 MAX dari China telah ditangguhkan sejak dilarang terbang di seluruh dunia pada tahun 2019 menyusul dua kecelakaan fatal pada tahun 2018 dan 2019. Larangan keselamatan telah dicabut karena 737 MAX yang sudah ada sudah terbang di wilayah China, tetapi pengiriman baru tetap ditangguhkan.

Sebuah pesawat 737 MAX 8 untuk China Southern Airlines dijadwalkan meninggalkan lapangan Boeing Seattle di negara bagian Washington pada pukul 9 pagi Waktu Pasifik menuju Honolulu, menurut data penerbangan dari FlightRadar 24, sebelum tujuan akhirnya di China. Hingga sore hari, penerbangan tersebut belum berangkat, menurut FlightRadar 24.

Boeing menolak untuk berkomentar.

Serah terima MAX itu terjadi setelah Boeing pada bulan Desember melakukan pengiriman langsung pertama 787 Dreamliner ke pelanggan China sejak 2019.

Namun, jalur pengiriman di masa depan masih belum pasti, dan tidak jelas apakah peristiwa tersebut merupakan perubahan nyata dalam hubungan Boeing dengan China atau konsesi politik sementara.

Boeing menghadapi peningkatan pengawasan setelah insiden udara pada penerbangan Alaska Airlines pada 5 Januari. Tidak ada yang terluka serius, tetapi FAA melarang terbang jet 171 MAX 9.

Insiden ini telah memicu badai pengawasan terhadap produsen pesawat tersebut, salah satu dari dua pemasok utama industri tersebut selain Airbus.

Para analis mengatakan peluncuran penuh jajaran MAX sangat penting untuk membantu Boeing menstabilkan sekitar 40% pangsa pasarnya terhadap Airbus dan menghasilkan uang yang cukup.

CEO Boeing Dave Calhoun memberi pengarahan kepada para senator tentang insiden Alaska Airlines dalam serangkaian pertemuan pada hari Rabu di Capitol Hill.

“Kami tidak akan menerbangkan pesawat jika kami tidak yakin 100%,” kata Calhoun kepada wartawan sebelum satu pertemuan, seraya menambahkan bahwa ia menyadari “gawatnya situasi ini.”

Boeing akan menghentikan operasi produksi dan pengiriman di lokasi produksi pesawat 737 di wilayah Seattle pada hari Kamis sehingga karyawan dapat menghadiri lokakarya berkualitas dan mengevaluasi operasinya, kata perusahaan itu.

Saham Boeing naik 0,9% pada hari Rabu.

Para analis berspekulasi bahwa Boeing hampir mengirimkan jet MAX ke China pada bulan Desember berdasarkan pengujian penerbangan dan kegiatan persiapan lainnya yang biasanya terlihat di radar penerbangan sebelum pesawat diserahkan kepada pelanggan.

Menyusul kecelakaan Alaska Airlines, para analis Wall Street mempertanyakan apakah China akan bersedia menerima pesawat 737 MAX di tengah masa gejolak besar bagi perusahaan pembuat pesawat AS tersebut, yang sering kali berada di pusat ketegangan geopolitik AS-China.

Panel Pesawat Alaska Airlines Lepas di Udara, Keamanan Boeing 737 Max Disorot
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:02:57 0:00

China adalah negara pertama yang melarang terbang 737 MAX pada bulan Maret 2019 dan perlahan melanjutkan hubungannya dengan Boeing di tengah meningkatnya perselisihan perdagangan dan geopolitik antara Washington dan Beijing.

Dimulainya kembali penerbangan penumpang 737 MAX China pada Januari 2023 memberikan momentum positif.

Hubungan bisnis antara Amerika dan China semakin mencair setelah kunjungan Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo ke China pada bulan Agustus dan pembicaraan antara Presiden AS Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping pada bulan November. Biden mengangkat topik dilanjutkannya kembali pengiriman pesawat Boeing, kata Raimondo kepada Reuters pada bulan Desember.

Namun, sebagian besar pesanan jet Boeing masih terhenti. Greater Bay Airlines Hong Kong adalah satu-satunya maskapai penerbangan China yang membeli pesawat Boeing pada tahun 2023, dan mengumumkan kesepakatan pembelian 15 jet 737 MAX pada bulan Maret. Antara tahun 2018 dan 2022, , menurut data Boeing, pelanggan China hanya memesan 25 pesawat Boeing, dengan penjualan didominasi oleh pesawat kargo. [my/jm]

Forum

XS
SM
MD
LG