Tautan-tautan Akses

Bocoran WikiLeaks Dinilai Tak akan Berdampak Negatif bagi Indonesia


Setidaknya terdapat 3.059 data berkaitan dengan Indonesia dalam dokumen yang sudah dipublikasikan WikiLeaks.
Setidaknya terdapat 3.059 data berkaitan dengan Indonesia dalam dokumen yang sudah dipublikasikan WikiLeaks.

Menurut Prof. Bambang Cipto, ini karena konsentrasi masyarakat Indonesia saat ini lebih banyak kepada persoalan-persoalan domestik.

Bocoran nota diplomatik Amerika Serikat berkaitan dengan Indonesia yang dimuat oleh situs WikiLeaks diyakini tidak akan menimbulkan reaksi negatif. Tidak seperti masyarakat Eropa yang kritis dengan situasi dunia, tidak pula seperti diplomat kawasan Arab yang mudah bersitegang, Indonesia diyakini akan merespon bocoran kawan diplomatik Amerika Serikat yang dimuat situs WikiLeaks dengan lebih dingin.

Penilaian itu disampaikan oleh pengamat hubungan internasional dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Prof Dr Bambang Cipto, MA kepada VOA. Menurut Prof Bambang Cipto, konsentrasi masyarakat Indonesia saat ini lebih banyak kepada persoalan-persoalan domestik. Di samping itu menurut pengamatannya, reaksi masyarakat baru muncul biasanya ketika ada persoalan di tingkat dunia yang menyangkut isu agama.

“Kalau ada isu-isu yang high level biasanya reaksinya menjadi tidak terlalu tinggi. Kecuali kalau isu tadi berkaitan dengan nasib umat Islam di negara lain, di negara yang jauh pun mungkin akan direspon. Tapi kalau terlalu abstrak, public kita kurang berminat. Kita tidak melihat ada reaksi yang luar biasa dari pemerintah Indonesia karena mereka paham public Indonesia itu punya prioritas mana yang perlu ditanggapi mana yang tidak.”

Nota diplomatik mengenai kerja sama latihan militer Kopassus dengan Amerika Serikat termasuk yang dipublikasikan di situs WikiLeaks.
Nota diplomatik mengenai kerja sama latihan militer Kopassus dengan Amerika Serikat termasuk yang dipublikasikan di situs WikiLeaks.

Bambang Cipto yang juga menulis buku berjudul Tekanan Amerika Terhadap Indonesia: Kajian Atas Kebijakan Luar Negeri Clinton Terhadap Indonesia menambahkan, masyarakat Indonesia juga tidak akan bereaksi keras atas apa yang dimuat WikiLeaks, berkaitan dengan pandangan negara-negara luar seperti Amerika Serikat, Australia dan Tiongkok yang cenderung mendukung Susilo Bambang Yudhoyono sebagai presiden. Menurutnya, orang Indonesia sudah tahu bahwa siapapun yang ingin sukses menjadi presiden di Indonesia, harus memperoleh dukungan politis dari negara-negara itu.

Menurut Bambang lagi, “Tapi kalau SBY didukung oleh negara-negara besar, sejak dulu sejak Soeharto, presiden Indonesia pun didukung oleh negara-negara besar, kalau tidak dia akan kesulitan.

Sementara, pengamat teknologi informasi yang juga anggota Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia, Heru Sutadi ketika dihubungi VOA menyatakan, meskipun apa yang disampaikan WikiLeaks kemungkinan besar benar, masyarakat tetap harus bersikap kritis. Informasi itu tidak selayaknya diterima sebagai sebuah fakta tunggal, tetapi harus diposisikan sebagai bahan tambahan untuk melakukan analisa.

Heru mengatakan, “Tiap-tiap orang itu kan sama seperti misalnya kita dalam kehidupan sehari-hari dimana mungkin ada orang-orang yang ngomongin kita, ya sudah kita diamkan saja. Sehingga masyarakat juga tetap harus berkepala dingin, tetap harus kritis, tetap harus menganggap ini sebagai informasi tambahan, dan tentunya jangan sampai membuat kita justru orang-orang Indonesia berkelahi karena itu.”

Setidaknya terdapat sekitar 3.059 data yang berkaitan dengan Indonesia yang sudah dipublikasikan di WikiLeaks. Sejauh ini yang sudah dibuka kepada publik antara lain berkaitan dengan kerja sama latihan militer Kopassus dengan Amerika Serikat, pandangan Tiongkok terhadap kepemimpinan Presiden SBY, dan pujian atas keberhasilan pemerintah Indonesia memerangi terorisme.


XS
SM
MD
LG