Tautan-tautan Akses

Biden Peringatkan Beijing Soal Ekspansionisme


Presiden AS Joe Biden berbicara tentang agenda kesetaraan rasial di Gedung Putih di Washington, AS, 26 Januari 2021. (Foto: Reuters)
Presiden AS Joe Biden berbicara tentang agenda kesetaraan rasial di Gedung Putih di Washington, AS, 26 Januari 2021. (Foto: Reuters)

Dalam sepekan masa jabatannya, Presiden AS Joe Biden telah mengirim peringatan jelas untuk Beijing menentang niat ekspansionisnya di Asia Timur dan Asia Tenggara.

Dalam berbagai percakapan telepon dan pernyataan, ia dan para pejabat tinggi keamanan AS telah menekankan dukungan bagi sekutu-sekutunya, Jepang, Korea Selatan, Taiwan dan Filipina, yang mengisyaratkan penolakan Washington atas klaim teritorial China yang disengketakan di wilayah-wilayah tersebut.

Hari Rabu (27/1), Biden mengatakan kepada PM Jepang Yoshihide Suga bahwa pemerintahannya berkomitmen untuk membela Jepang, termasuk Kepulauan Senkaku, yang diklaim oleh Jepang dan China. China menyebut daerah itu sebagai Kepulauan Diaoyu.

Sikap ini dikemukakan juga oleh Menteri Pertahanan Lloyd Austin, yang mengatakan kepada sejawat Jepangnya, Nobuo Kishi, pada Sabtu lalu bahwa kepulauan yang diperebutkan itu dicakup dalam Perjanjian Keamanan AS-Jepang.

Austin mengukuhkan bahwa AS “tetap menentang upaya sepihak apapun untuk mengubah status quo di Laut China Timur,” sebut pernyataan Pentagon mengenai percakapan telepon itu.

Sementara itu, dalam tiga hari masa pemerintahan Biden, juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price memperingatkan China mengenai ancamannya terhadap Taiwan setelah Beijing berulang kali mengirim lebih dari selusin pesawat tempur dan bomber militer melintasi zona pertahanan udara Taiwan.

“Kami akan membela teman-teman dan sekutu-sekutu untuk memajukan keamanan kemakmuran bersama dan nilai-nilai kami di kawasan Indo-Pasifik – dan ini mencakup diperdalamnya hubungan kami dengan partai Demokrat Taiwan,” kata Price dalam suatu pernyataan. “Komitmen kami terhadap Taiwan sangat kokoh.”

Sementara itu Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengatakan kepada sejawat Filipinanya hari Rabu bahwa perjanjian pertahanan bersama yang mewajibkan AS untuk membela Filipina dari serangan di Pasifik juga berlaku untuk Laut China Selatan yang disengketakan – sesuatu yang tidak dirinci oleh pemerintahan mantan presiden Barack Obama.

Pernyataan-pernyataan tersebut dan yang lain-lainnya berupaya untuk menekankan bahwa pemerintahan baru Biden tidak akan menyimpang dari sikap keamanan yang tegas terhadap China yang diwarisinya dari mantan presiden Donald Trump. [uh/ab]

XS
SM
MD
LG