Tautan-tautan Akses

Biden Peringati Hari Jadi NATO Ke-75 


Presiden AS Joe Biden berbicara dalam konferensi pers dari Gedung Putih, Washington, pada 3 April 2024. (Foto: AP/Mark Schiefelbein)
Presiden AS Joe Biden berbicara dalam konferensi pers dari Gedung Putih, Washington, pada 3 April 2024. (Foto: AP/Mark Schiefelbein)

Presiden Amerika Serikat Joe Biden memperingati hari jadi NATO yang ke-75 pada hari Kamis (4/4), di saat aliansi keamanan tersebut menyambut Swedia sebagai anggota baru dan di tengah harapan Ukraina untuk diundang bergabung dengan kelompok itu dalam KTT di Washington yang akan datang.

Melalui sebuah pernyataan, Biden menyambut baik penambahan Finlandia dan Swedia sebagai anggota baru NATO dengan mengatakan, “Kita harus memilih untuk menjaga kemajuan ini dan membangunnya.”

“(NATO) ini adalah aliansi militer terbesar dalam sejarah dunia, tapi itu tidak terjadi secara kebetulan, juga tidak bisa dihindari. Dari generasi ke generasi, Amerika Serikat dan para sekutu kami telah memilih untuk bersatu membela kebebasan dan melawan agresi – mengetahui bahwa kami lebih kuat, dan dunia lebih aman, ketika kami melakukannya,” ujar Biden.

Perjanjian negara anggota NATO untuk saling membela satu sama lain jika negaranya diserang hanya pernah digunakan sekali, yaitu ketika teroris Al-Qaeda menyerang Amerika Serikat dan menewaskan 3.000 orang pada tahun 2001. Amerika Serikat dan sekutunya lalu merespons dengan memerangi selama dua dekade dengan menyerang tempat pelatihan dan kamp militer di Afghanistan, meski Taliban tetap berkuasa ketika Biden menarik pasukan AS terakhir pada tahun 2021.

Sejumlah analis menilai, aliansi tersebut masih relevan, dengan melihat agresi Rusia di Ukraina. Robert Benson, analis kebijakan senior do Center for American Progress, kepada VOA mengatakan, “Hampir satu miliar orang tidur lebih nyenyak di malam hari di bawah payung perlindungan NATO. Namun, masih ada sejumlah kecil minoritas yang vokal memandang aliansi ini sebagai peninggalan masa lalu, atau pengalih perhatian – semua ini terjadi di dalam sebuah dunia di mana ambisi imperialis Rusia sekali lagi mengancam perdamaian dan keamanan internasional,” ujarnya.

“Amerika Serikat harus terus mendukung Ukraina dan memperkuat NATO, bukan karena amal atau kewajiban moral, tetapi karena hal ini membuat kita lebih aman di sini, di rumah sendiri, imbuhnya.

Meski begitu, sekutu NATO pada tahun lalu dalam KTT NATO di Vilnius, Lithuania, sepakat untuk tidak mengundang Ukraina hingga perangnya dengan Rusia berakhir. [ti/jm]

Forum

XS
SM
MD
LG