Tautan-tautan Akses

Biden Gelar Rapat Kabinet, Soroti Pertarungan Melawan Kanker


Kantong infus untuk kemoterapi terpasang di sebuah rumah sakit di San Diego, Amerika Serikat, pada 4 September 2019. (Foto: Reuters/Mike Blake)
Kantong infus untuk kemoterapi terpasang di sebuah rumah sakit di San Diego, Amerika Serikat, pada 4 September 2019. (Foto: Reuters/Mike Blake)

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, dan Ibu Negara Jill Biden, pada Rabu (13/9) sore, berkumpul dengan pejabat tinggi pemerintahan di Gedung Putih. Mereka membahas perjuangan melawan kanker, yang merupakan salah satu tujuan utama presiden.

Gedung Putih mengungkap sejumlah rencana federal dan perjanjian sektor swasta guna mendukung diluncurkannya lagi proyek Cancer Moonshot untuk meningkatkan pengobatan dan memperlambat kematian akibat kanker dalam 25 tahun ke depan.

Di antara sekitar 50 program dan kemitraan baru tersebut terdapat janji jutaan dolar untuk meningkatkan pengujian, pengumpulan data, uji klinis, dan program-program penyuluhan.

Seperti diketahui, putra sulung Biden, Beau, meninggal akibat kanker otak, dan lesi kanker kulit ibu negara telah diangkat awal tahun ini.

“Dulu kita berpikir mampu menangani apa pun. Dan kanker, kita seperti menyerah bahwa kita bisa menyembuhkan kanker,” kata Biden.

Biden mengatakan ia ingin mengembalikan “rasa optimisme” dalam apa yang bisa dilakukan negaranya untuk melawan kanker.

Ia dan istrinya menekankan pendanaan “bipartisan” untuk penelitian kanker.

Jill mengatakan kanker bukanlah “isu merah atau isu biru. Ini adalah isu kemanusiaan." Warna biru dan dan merah merujuk pada simbol warna yang melekat pada masing-masing Partai Demokrat dan Republik.

Ia menyoroti para navigator kanker yang bekerja dengan tim perawatan kanker untuk mengoordinasikan perawatan pasien, melacak bagaimana kondisi pengidap kanker.

Navigator seringkali tidak ditanggung asuransi, dan sebagian besar praktik medis tidak mampu menyediakannya, sehingga pemerintah telah menambah jumlah hibah untuk program-program ini.

“Ke mana pun saya pergi, fokus saya adalah pada pengalaman pasien,” kata ibu negara. “Kanker itu menakutkan dan kompleks. Ketika seseorang yang mengetahui sistemnya selalu berada di sisi kita dalam setiap langkah, hal itu mengubah segalanya.”

Gedung Putih mengindiasikan misi Cancer Moonshot dimulai pada 2016 ketika Biden yang kala itu menjabat wakil presiden, memimpin upaya melipatgandakan tingkat kemajuan melawan kanker dan memperjuangkan pengesahan bipartisan dan pemberlakuan Undang-Undang Pengobatan Abad 21.

Melalui undang-undang tersebut, Kongres menginvestasikan $1,8 miliar, menyediakan dana baru selama tujuh tahun untuk penelitian kanker dalam berbagai bidang yang mencakup studi tentang disparitas kanker, jaringan uji klinis baru untuk mendorong penemuan obat, dan proyek-proyek inovatif yang meneliti kanker pada anak.

Pada Februari 2022, Presiden Biden menghidupkan kembali program Cancer Moonshot dan mengumumkan pembentukan Kabinet Kanker pertama untuk memobilisasi seluruh pemerintahan. [ka/rs]

Forum

XS
SM
MD
LG