Tautan-tautan Akses

Biden: 'Belum Jelas' Apakah Kewarganegaraan Dreamer Masuk dalam RUU Anggaran


Para penerima status kewarganegaraan DACA merayakan di luar gedung Mahakamah Agung AS setelah putusan yang menyatakan langkah Trump membatalkan DACA pada 2017, melanggar hukum, di Washington, 18 Juni 2020.
Para penerima status kewarganegaraan DACA merayakan di luar gedung Mahakamah Agung AS setelah putusan yang menyatakan langkah Trump membatalkan DACA pada 2017, melanggar hukum, di Washington, 18 Juni 2020.

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Minggu (25/7) bersikeras mengenai perlunya menciptakan jalur menuju kewarganegaraan AS bagi para imigran yang dijuluki Dreamer. Namun, "masih belum jelas" apakah upaya itu akan menjadi bagian dari anggaran sebesar $3,5 triliun.

"Harus ada jalur menuju kewarganegaraan," kata Biden kepada para wartawan sekembalinya ke Gedung Putih setelah menghabiskan akhir pekan di rumahnya di Wilmington, negara bagian Delaware.

Dreamer adalah imigran yang dibawa ke AS sewaktu kecil yang terlindungi dari deportasi di bawah program Deferred Action for Childhood Arrivals (DACA).

Kubu Demokrat ingin menyediakan status hukum bagi sebagian imigran melalui upaya rekonsiliasi anggaran $3,5 triliun yang akan diloloskan dengan suara mayoritas, tapi rinciannya belum diumumkan.

Ditanya apakah upaya rekonsiliasi itu diperlukan untuk memasukkan jalur menuju kewarganegaraan, Biden mengatakan "masih belum jelas."

Para pemimpin Demokrat di Senat telah mengatakan upaya anggaran itu akan membuka pintu bagi Rancangan Undang-Undang (RUU) mengenai iklim, anggaran sosial, dan perpanjangan kredit pajak bagi orangtua yang punya anak.

Namun, masih belum jelas apakah Senat, yang memutuskan pasal mana yang bisa dimasukkan dalam paket anggaran, akan menyetujui upaya imigrasi tersebut. [vm/pp]

XS
SM
MD
LG