Tautan-tautan Akses

Berbeda Tapi Tidak Kurang: Hidup dengan Autisme di AS


Hunter dan Colby hidup dengaan autisme.
Hunter dan Colby hidup dengaan autisme.

Apa yang membuat anak autis berbeda dan bagaimana orang tua mereka bisa membuat pilihan terbaik untuk mengintegrasikan mereka ke dalam kehidupan sehari-hari, terutama dengan banyaknya penelitian klinis yang bisa menjadi pertimbangan? Di Amerika, dimana diperkirakan satu dari 68 anak menderita autis, jutaan orang tua menghadapi pertanyaan-pertanyaan ini.

Betsy Fields adalah ibu dua anak autis. Baginya, setiap hari yang berlalu dengan jadwal yang ketat. Berjalan kaki pun merupakan kesempatan yang sangat jarang baginya. Berjalan kaki yang diperlukan untuk bercermin dan mengumpulkan kekuatan untuk terus membesarkan kedua anak laki-laki yang oleh masyarakat diberi label "khusus" dan "berbeda".

Sebaliknya ia mencoba mengubah cerita hidupnya.

"Berbeda, Tidak Kurang" adalah pepatah Temple Grandin, seorang perempuan autis yang terkenal. Pepatah ini ada dalam bukunya," kata Betsy.

Anak laki-lakinya Hunter berusia 12 tahun, sementara Colby berusia 10 tahun. Dalam kedua kasus itu, Betsy mendapati bahwa mereka menderita autisme ketika baru berusia dua tahun. Untuk anak pertama, tim dokter memberi harapan pada Betsy, dengan menyebut keterlambatan perkembangan bicara Hunter sebagai akibat belajar dwi-bahasa, Inggris dan Spanyol, secara bersamaan.

"Hunter memiliki beberapa indikasi autis, tidak semua. Ia tidak bisa menentukan prioritas, kontak matanya tidak terlalu baik, ia gembira. Hal ini tidak seperti penderita autis. Lebih seperti keterlambatan pertumbuhan. Adiknya, Colby, lebih berat. Bahkan ketika Anda tahu ia menderita autis, rasanya seperti "astaga bagaimana saya menghadapinya?" ujar Betsy.

Ini adalah pertanyaan yang menghantui jutaan orangtua di Amerika, di mana diperkirakan satu dari 68 anak mengidap autisme. Yang paling sering didiagnosa menderita autisme adalah anak laki-laki. Di banyak negara bagian, autisme ditangani oleh terapi di sekolah dan spesialis yang membantu anak-anak untuk berintegrasi secara sosial.

Betsy Fields adalah ibu dua anak autis, Hunter, 12 tahun dan Colby, 10 tahun.
Betsy Fields adalah ibu dua anak autis, Hunter, 12 tahun dan Colby, 10 tahun.

Terapis di Montgomery County Recreation Kryss Lacovaro mengatakan, "Sulit melakukan komunikasi dan sosialisasi. Ini adalah tanda paling umum pada individu yang memiliki autisme, tetapi sekali lagi, karakteristik ini sangat beragam. Saya dan Anda bisa saling mendengar satu sama lain. Individu yang menderita autisme mungkin mendengar suara lampu yang menyala, rotasi kamera, kipas angin, kaki saya yang kadang-kadang gemetar, dan juga seseorang yang berjalan disana. Semua itu terdengar dalam tingkat kebisingan yang sama. Dan mereka tidak bisa memusatkan perhatian pada satu suara saja. Ini menjadi sangat luar biasa."

Betsy mengatakan ia lebih memilih untuk tidak membanjiri anak-anaknya dengan terapi setelah sekolah. Mereka memperoleh seluruh kelas pengembangan diri yang diperlukan di sekolah saja.

"Hanya karena mereka autis, saya kira tidak berarti mereka harus berhenti hidup. Kami pergi berenang. Saya berupaya agar mereka terlibat dengan banyak hal. Kami melakukan hal-hal yang dilakukan anak-anak lain," jelasnya.

Saat ini di Amerika sebagian besar anak yang memiliki autisme belajar di kelas biasa. Tergantung kemampuan mereka, anak autis bisa mengikuti pelajaran untuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus atau pelajaran biasa bersama anak-anak yang tidak memiliki disabilitas.

Kedua putra Betsy belajar di sekolah umum setempat bersama anak-anak lain di pemukiman itu, dan ia gembira dengan kualitas pendidikan itu.

Penulis John Donvan mengatakan tidak ada "pil ajaib" untuk mengobati autisme dan penyebab gangguan ini masih belum jelas. Ia mengatakan bagi banyak orangtua, hal yang paling penting adalah mengetahui dan menerima anak tersebut sebagaimana adanya.

Menurut John, "Orangtua yang memiliki anak-anak yang menderita autisme untuk waktu yang lama, biasanya mencapai titik dimana mereka telah menerima siapa anak mereka sebagaimana adanya. Ketika anak-anak masih kecil, banyak orangtua bukannya tidak mau mengakui anaknya menderita autis, meskipun sebagian tidak mau diperiksa, mereka hanya takut. Lebih dari itu, mereka mengatakan saya akan menyelamatkan anak saya dari hal ini. Autisme benar-benar akan mengubah kehidupan orangtua dan tidak setiap orangtua ingin kehidupan mereka berubah. Tapi kemudian saya melihat banyak orangtua yang menerima hal itu."

Betsy menyebut tahun-tahun ini merupakan tahun paling sulit dalam hidupnya. Aturannya yang paling utama adalah tidak pernah membandingkan anak-anaknya dengan anak lain, tetapi menerima mereka sebagaimana adanya dan menjalani hidup sesuai dengan hal itu. [em/al]

XS
SM
MD
LG