Tautan-tautan Akses

Belgia Tahan Tersangka Rencana Serangan Bom, Diduga dari Grup Ekstrem Kanan


Polisi Belgid di depan pintu sebuah apartemen di Verviers, sebuah kota antara LIege dan Jerman di bagian timur Belgia, 15 Januari 2015. (Foto: Francois Lenoir/Reuters)
Polisi Belgid di depan pintu sebuah apartemen di Verviers, sebuah kota antara LIege dan Jerman di bagian timur Belgia, 15 Januari 2015. (Foto: Francois Lenoir/Reuters)

Para penyelidik anti-terorisme Belgia, Jumat (10/11), menahan satu orang yang diduga anggota kelompok ekstreme kanan yang dicurigai menyiapkan serangan bom dan memicu kekerasan.

Penyelidikan oleh otoritas Belgia juga menemukan sejumlah bukti yang membantu polisi di Jerman, Italia, Kroasia dan Lituania untuk melakukan penggerebekan yang bisa menuai lebih banyak penangkapan.

Penyelidikan itu dimulai pada Mei dan penggerebekan di sebuah rumah dilakukan pada Kamis (9/11) di Ostend, pelabuhan di Laut Utara dan di Diepenbeek di bagain selatan negara itu.

"Pada saat penggeledahan di salah satu rumah di Diepenbeek, ditemukan memorabilia Nazi dalam jumlah besar, termasuk bendera-bendera dan lambang swastika Nazi," kata para jaksa dalam pernyataannya Jumat (9/11).

Menurut pernyataan tersebut, seorang pria dan seorang perempuan yang berusia sekitar 20-an awal ditahan. Mereka diidentifikasi sebagai Daan C. dan Kayley W. dari wilayah Belgia di bagian utara yang berbahasa Belanda.

Tersangka pria, Daan C., ditemukan di rumah itu dengan simbol-simbol Nazi. Dia telah ditahan berdasarkan surat perintah penangkapan sambil menunggu penyelidikan lebih lanjut.

Sedangkan Kayley W. dibebaskan setelah ditanyai.

"Kedua orang tersebut dicurigai berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan kelompok teroris," kata pernyataan itu sambil menambahkan bahwa Daan C. dituding sebagai pemimpin.

Jaksa menuduh dia "merekrut orang-orang dengan tujuan melakukan kejahatan teroris dan mempersiapkan untuk melakukan kejahatan terorisme.

Namun, seorang sumber yang dekat dengan penyelidikan itu mengatakan kepada AFP bahwa tidak ditemukan bukti spesifik dan jelas terkait rencana serangan itu.

Dengan menggunakan platform-platform online terenkripsi, para anggota kelompok itu berbagi manual untuk senjata-senjata api yang dicetak tiga dimensi dan berbagi gambar-gambar yang tampaknya menunjukkan bom pipa dan bom molotov.

"Ternyata sejumlah anggota kelompok online itu ada yang sudah menulis manifesto dan ada indikasi bahwa mereka punya senjata," kata kantor jaksa federal. [ft]

Recommended

XS
SM
MD
LG