Tautan-tautan Akses

Bela Palestina, Abu Bakar Baasyir Ikut Demonstrasi di Solo


Peserta unjuk rasa "Bela Palestina" di depan Monas, Jakarta pada Jumat (13/10). (Foto: Indra Yoga/VOA)
Peserta unjuk rasa "Bela Palestina" di depan Monas, Jakarta pada Jumat (13/10). (Foto: Indra Yoga/VOA)

Dua ribu orang turun ke jalan-jalan menuju Bundaran Gladak, Solo, pada Jumat (13/10) menyuarakan dukungan pada Palestina. Mereka melambai-lambaikan bendera Indonesia dan Palestina.

Pengasuh Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki, Abu Bakar Baasyir ikut memberikan orasi dalam unjuk rasa yang diikuti sejumlah anggota ormas Islam dan santri pondok pesantren itu. Tokoh berusia 85 tahun itu meminta pemerintah Indonesia untuk bersikap tegas di tengah konflik berdarah antara Hamas dan Israel.

“Pemerintah tidak boleh takut. Pemerintah harus tegas dalam memberi perintah, tidak boleh lemah. Israel terus berupaya memerangi Palestina. Oleh karena itu kita tidak boleh lemah menghadapi Israel,” ujar Baasyir.

Abu Bakar Baasyir ikut upacara bendera perayaan HUT ke 77 Kemerdekaan Republik Indonesia di dalam Ponpes Al Mukmin Ngruki Sukoharjo, Rabu (17/8).
Abu Bakar Baasyir ikut upacara bendera perayaan HUT ke 77 Kemerdekaan Republik Indonesia di dalam Ponpes Al Mukmin Ngruki Sukoharjo, Rabu (17/8).

Empat sikap disampaikan dalam demonstrasi ini, yaitu: mengutuk keras tindakan Israel terhadap warga Palestina, dan meminta pemerintah Indonesia bersikap tegas dalam tragedi itu, mendukung sepenuhnya upaya warga Palestina untuk merdeka dan memberi bantuan semaksimal mungkin.

Belasan pengunjuk rasa yang menunggangi kuda juga ikut serta dalam aksi yang berlangsung selepas salat Jumat di sepanjang Jalan Slamet Riyadi, Solo. Sebagian orang berkeliling menggalang donasi untuk warga Palestina, sementara sebagian lainnya membagi-bagikan makanan dan minuman kepada para pengunjukrasa.

Para pengunjuk rasa juga menggelar salat gaib untuk warga Palestina yang menjadi korban tewas dalam konflik terbaru yang terjadi sejak 7 Oktober lalu.

Ratusan personil polisi memantau ketat aksi tersebut.

Unjuk rasa bertajuk "Bela Palestina" digelar di depan Monas, Jakarta pada Jumat (13/10) yang tidak jauh dari Kedutaan Amerika di Jakarta. (Foto: Courtesy: Indra Yoga/VOA)
Unjuk rasa bertajuk "Bela Palestina" digelar di depan Monas, Jakarta pada Jumat (13/10) yang tidak jauh dari Kedutaan Amerika di Jakarta. (Foto: Courtesy: Indra Yoga/VOA)

Aksi Demonstrasi di Jakarta Relatif Sepi

Sementara itu aksi unjuk rasa serupa di Jakarta berlangsung sepi. Demonstrasi di depan Monumen Nasional, tak jauh dari Kedutaan Besar Amerika di Jakarta, diikuti sekitar seratus orang yang tergabung dalam Majelis Ta’lim Ratibul Haddad (MTRH).

Tidak berbeda dengan dua unjuk rasa sebelumnya, MTRH mengutuk serangan Israel di Jalur Gaza, yang merupakan pembalasan terhadap serangan Hamas ke kota-kota di selatan Israel sejak Sabtu lalu.

Koordinator lapangan unjukrasa itu, Ridwan Sayidi, mengatakan kepada VOA, aksi itu merupakan aksi solidaritas umat Muslim yang mendukung perjuangan Palestina dalam melawan penjajahan Israel. Sayidi menilai sedianya Amerika tidak membela Israel.

“Kepada Amerika, yang selalu membela Israel, tolong berhenti. Lihatlah dengan mata hati kalian. Palestina sebelumnya adalah negeri yang besar, lalu Israel datang menjajah. Seharusnya PBB lebih memperhatikan ini, bukan menganggap mereka teroris,” terang Ridwan.

Sri, salah seorang pengunjukrasa yang berusia 65 tahun, tampak sangat menggebu-gebu dalam demonstrasi itu. Ia berulang kali meneriakkan “usir Israel dari Palestina.” Ia juga ikut berdemonstrasi di depan kantor Kedutaan Besar Amerika di Jalan Medan Merdeka Selatan pada Rabu (11/10). [yl/em]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG