Tautan-tautan Akses

Beijing telah Capai ‘Kekebalan Kelompok Sementara’


Warga tampak memadati area berseluncur di Danau Houhai yang membeku di Beijing, China, pada 30 Januari 2023. (Foto: AP/Andy Wong)
Warga tampak memadati area berseluncur di Danau Houhai yang membeku di Beijing, China, pada 30 Januari 2023. (Foto: AP/Andy Wong)

Beijing telah mencapai “kekebalan kelompok sementara” dan perebakan COVID-19 di kota itu hampir berakhir, kata pejabat kesehatan Beijing pada Selasa (31/1), sebagai pertanda bahwa gelombang virus corona di China mulai melemah.

Rentetan kasus menyebar ke seantero negara terpadat di dunia itu sejak pemerintahan Partai Komunis China secara mendadak mengakhiri kebijakan nol-COVID-nya bulan lalu.

Lonjakan infeksi menyebabkan rumah sakit dan krematorium penuh sesak di kota-kota besar termasuk Beijing, meskipun tingkat perebakannya sulit diverifikasi, mengingat data resmi yang diberikan pemerintah diyakini hanya mewakili sebagian kecil kasus yang sesungguhnya terjadi.

Namun belakangan muncul indikasi bahwa lonjakan itu mulai mereda, dengan pernyataan pihak berwenang minggu lalu bahwa jumlah kasus kematian harian akibat COVID secara nasional telah turun hingga hampir 80 persen sejak awal Januari.

Wang Quanyi, wakil direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Beijing, mengatakan kepada media setempat, pada Selasa, bahwa kota berpenduduk 22 juta jiwa itu telah “membentuk perlindungan kekebalan kelompok sementara.”

“Gelombang infeksi di Beijing telah melewati puncaknya dan kini akan berakhir,” kata Beijing News, mengutip pernyataan Wang.

Ibu kota China itu “saat ini mengalami infeksi sporadis” virus corona dengan “penularan yang relatif berisiko rendah,” kata Wang.

Jumlah orang yang berobat untuk memeriksakan gejala seperti flu di rumah-rumah sakit besar Beijing pun turun hingga lebih dari 40 persen antara 23 hingga 29 Januari, dibandingkan seminggu sebelumnya, surat kabar itu melaporkan, mengutip data resmi.

Penurunan serentak jumlah infeksi di seluruh negeri itu menunjukkan bahwa akhir musim liburan Imlek “tidak akan berdampak terlalu besar” ketika orang-orang kembali ke Beijing dari daerah lain di China, kata Wang.

Ia menambahkan bahwa kota itu akan mensurvei ribuan penduduk pada bulan Februari dan Maret untuk memastikan berapa banyak di antara mereka yang memiliki antibodi COVID dalam plasma darah mereka.

Survei itu akan “menilai secara komprehensif kondisi infeksi virus corona kota Beijing” dan “memberikan referensi untuk mengoptimalkan alokasi sumber daya di masa mendatang,” tambahnya. [rd/rs]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG