Tautan-tautan Akses

Banyak Nasionalis Kulit Putih Puji Cuitan Trump yang Kontroversial 


Presiden AS Donald Trump dalam rapat kabinet di Gedung Putih, 16 Juli 2019.
Presiden AS Donald Trump dalam rapat kabinet di Gedung Putih, 16 Juli 2019.

Cuitan Presiden Donald Trump di Twitter baru-baru ini yang menantang empat anggota Kongres Demokrat untuk "kembali" ke negara asal mereka, menuai kecaman dari Demokrat dan bahkan dari beberapa anggota partainya sendiri. Mereka menyebut cuitan Trump tersebut rasis.

Trump menyerang anggota parlemen dengan menuduh bahwa mereka "membenci negara kita," dan seharusnya meninggalkan Amerika jika mereka tidak senang di sini. Tiga dari perempuan itu lahir di Amerika.

Perempuan keempat anggota Kongres, Ilhan Omar dari Minnesota, dilahirkan di Somalia, tetapi berimigrasi ke AS ketika masih anak-anak dan menjadi warga negara AS. Keempatnya adalah di antara pengecam Trump paling keras dan menyerukan pemakzulannya.

Namun, di media sosial dan di luar internet, nasionalis kulit putih dan ekstrimis lainnya memuji pernyataan Trump yang membakar. Sebagian mengatakan pernyataan Trump tersebut membenarkan pilihan mereka untuk memilih Trump dalam pemilu presiden 2016.

Andrew Anglin, pendiri situs web sayap kanan The Daily Stormer yang populer, juga memuji Trump.

"Ini adalah jenis nasionalisme putih yang kami pilih," tulis Anglin di situs webnya. Anglin, seperti banyak orang dalam gerakan nasionalis kulit putih, bimbang dalam mendukung Trump, menyarankan bahwa cuitan presiden ditujukan untuk memperkuat dukungan menjelang pemilihan presiden 2020. [ps/ft]

XS
SM
MD
LG