Tautan-tautan Akses

Bank Dunia dan IFC Upayakan Perbaikan Layanan Kesehatan di Afrika


Seorang bocah yang terkena malaria dirawat di sebuah rumah sakit di Afrika.
Seorang bocah yang terkena malaria dirawat di sebuah rumah sakit di Afrika.

Laporan kedua lembaga tersebut menjabarkan rekomendasi untuk meningkatkan kualitas dan jangkauan perawatan kesehatan di benua tersebut.

Menurut laporan yang diterbitkan oleh Bank Dunia dan IFC beberapa hari lalu, penyedia layanan kesehatan publik dan swasta di Afrika tidak bekerja sama dengan baik. Laporan berjudul Healthy Partnerships tersebut menyelidiki cara bagaimana dua sistem layanan kesehatan di Afrika dapat bekerja sama guna memperbaiki kualitas dan jangkauan perawatan kesehatan.

Di seluruh Afrika, berbagai layanan kesehatan dibatasi oleh pertumbuhan populasi, infrastruktur yang buruk, dan kurang memadainya pendanaan. Afrika menanggung lebih dari seperempat “beban penyakit global” menurut standar PBB tentang kematian akibat penyakit. Karena besarnya tantangan tersebut, kata Direktur Bank Dunia untuk Afrika Timur dan Selatan, Jean Philippe Prosper, pemerintah harus melibatkan sektor swasta untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan.

Berdasarkan laporan tersebut, banyak masalah terletak pada ketidakefisienan dan kurangnya pengawasan di kalangan pemerintah Afrika. Di 39 dari 45 negara yang dikaji, ada kebijakan untuk melibatkan sektor swasta, tetapi hanya 12 negara yang sudah menjalankan kebijakan tersebut. Kajian ini juga mendapati bahwa hanya 6 negara punya daftar menyeluruh fasilitas-fasilitas kesehatan dan hanya 5 negara yang melakukan inspeksi fasilitas kesehatan swasta.

Anak-anak pengungsi bermain di sebuah kamp sebelah utara Khartoum, Sudan.
Anak-anak pengungsi bermain di sebuah kamp sebelah utara Khartoum, Sudan.

Tetapi, Connor Spreng, penulis laporan itu, mengatakan masalah tersebut terjadi dalam kedua sistem tadi. “Yang kami temukan adalah sektor swasta tidak begitu terorganisir, dan, di banyak negara, itu merupakan hambatan. Dari 45 negara, hanya 19 negara punya sektor swasta yang terorganisir dengan baik. Tetapi, bagi pemerintah, kalau ingin memulai keterlibatan swasta, perlu mitra yang yang dapat diandalkan dan mampu,” ujar Spreng.

Spreng menjelaskan laporan Healthy Partnerships ditulis untuk mendorong berbagai program reformasi yang akan mengembangkan kemitraan pemerintah-swasta dalam pelayanan kesehatan. Di antara rekomendasi yang diajukan, laporan itu mendesak pemerintah untuk jangan terlalu banyak campur tangan dalam sektor kesehatan swasta, mempermudah regulasi, dan membuka dialog sehingga aktivitas sektor swasta dipahami dengan lebih baik. Laporan ini juga mendesak sektor swasta untuk membentuk jaringan guna memudahkan hubungan yang lebih sederhana dan langsung dengan pemerintah.

Kemitraan Kesehatan adalah bagian dari rencana Bank Dunia, Health in Africa, untuk memanfaatkan sektor swasta di Afrika dalam mencapai target-target pembangunan milenium PBB dan mengatasi tantangan-tantangan kesehatan di benua tersebut.

XS
SM
MD
LG