Tautan-tautan Akses

Bangun Pabrik Baru, Komitmen Lingkungan APP Dipertanyakan


Gulungan kertas di gudang pabrik pengolahan kertas di Kerinci, propinsi Riau. (Foto: Ilustrasi)
Gulungan kertas di gudang pabrik pengolahan kertas di Kerinci, propinsi Riau. (Foto: Ilustrasi)

Rencana Asian Pulp and Paper untuk membangun pabrik pengolahan kertas ketiga di Indonesia menimbulkan pertanyaan atas janjinya untuk tidak menebang hutan tropis.

Komitmen bersejarah dari salah satu produsen terbesar tisu dan kertas di dunia untuk berhenti menebang pohon di hutan Indonesia menjadi pertanyaan, karena perusahaan tersebut bersiap membuka pabrik pengolahan kertas raksasa di Sumatera Selatan.

Dengan ingar bingar lebih dari tiga tahun lalu, Asia Pulp and Paper (APP) berjanji hanya menggunakan kayu perkebunan menyusul investigasi dari salah satu pengecam terbesarnya, Greenpeace, yang menunjukkan bahwa produk-produknya sebagian dibuat dari pohon-pohon yang terancam keberadaannya.

Greenpeace menganggap pengumuman itu sebagai terobosan dan perusahaan tersebut memiliki reputasi baru sebagai pembela lingkungan, membantu menarik kembali sejumlah pelanggan yang telah memutus hubungan. Pada saat yang sama, perusahaan itu mendorong rencana untuk membangun pabrik bubur kertas ketiga di Indonesia.

APP mengatakan akan merespon kekhawatiran mengenai pabrik tersebut.

Andy Tait dari Greenpeace mengatakan APP bertahan bahwa mereka hanya akan memasok pabrik dengan kayu dari perkebunan atau kayu impor. Namun ia menyadari bahwa penilaian APP bahwa pasokan kayu perkebunannya cukup, keluar sebelum kebakaran hutan parah tahun lalu, yang sangat berdampak pada perusahaan.

"Kami tidak melihat tanda-tanda APP menarik komitmennya mengenai penebangan hutan pada tahap ini dan akan menjadi usaha bunuh diri komersial untuk mereka jika melakukan hal itu," ujarnya.

"Namun pembangunan pabrik ini memunculkan pertanyan-pertanyaan kritis yang harus dijawab." [hd/dw]

Recommended

XS
SM
MD
LG