Tautan-tautan Akses

Bangladesh Kewalahan Hadapi Wabah Demam Berdarah


Nurunnahar mengucurkan air untuk menurunkan panas ayah mertuanya, Mohammad Habib (90) di rumah kediaman mereka di Dhaka, Bangladesh. (Foto: dok). Bangladesh tengah dilanda wabah demam berdarah terburuk yang dialami negara itu.
Nurunnahar mengucurkan air untuk menurunkan panas ayah mertuanya, Mohammad Habib (90) di rumah kediaman mereka di Dhaka, Bangladesh. (Foto: dok). Bangladesh tengah dilanda wabah demam berdarah terburuk yang dialami negara itu.

Bangladesh sedang menghadapi wabah demam berdarah terburuk yang pernah dialami negara itu. Banyak rumah sakit dibanjiri pasien penyakit tersebut sehingga semakin membebani sistem layanan medis yang saat ini sudah kewalahan.

Infeksi virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti telah menyebar di 61 dari 64 distrik di negara itu.

Pemerintah telah mengukuhkan 15.369 kasus demam berdarah sejak 1 Januari. Dari jumlah itu, hampir seribu kasus terdiganosa selama bulan Juli. Hingga Rabu (31/7), sekitar 4.400, banyak di antara mereka anak-anak dirawat di rumah sakit. Sejauh ini 14 orang telah dilaporkan meninggal.

Para pejabat di Dhaka, yang menjadi pusat wabah, kewalahan mengatasi wabah itu, sehingga mengundang munculnya berbagai kecaman dan menimbulkan kepanikan di kalangan warganya.

Ada kekhawatiran wabah ini akan memburuk. Bulan Agustus, banyak warga Daka akan berpergian, atau pulang ke kampung-kampung halaman mereka di luar kota itu,untuk merayakan Idul Adha. Para pejabat kesehatan khawatir, kunjungan mereka akan semakin memperluas wabah demam berdarah.

Direktorat Jenderal Layanan Kesehatan Bangladesh menyatakan, wabah demam berdarah selalu muncul menyertai musim hujan sejak tahun 2000, namun situasi tahun ini merupakan yang terburuk. [ab/uh]

Recommended

XS
SM
MD
LG