Tautan-tautan Akses

Bangkok Perkuat Tanggul-Tanggul untuk Cegah Air Banjir Masuk ke Kota


Tentara Thailand dikerahkan untuk membuat tanggul-tanggul guna mencegah masuknya air di pinggiran kota Bangkok (12/10).
Tentara Thailand dikerahkan untuk membuat tanggul-tanggul guna mencegah masuknya air di pinggiran kota Bangkok (12/10).

Hujan lebat yang tidak biasa menyebabkan banjir terparah dalam beberapa puluh tahun di seluruh Asia Tenggara, menewaskan sekitar 500 orang, membinasakan panen dan menenggelamkan rumah serta pabrik.

Ibukota Thailand hari Kamis memperkuat tanggul-tanggul guna mencegah banjir yang telah melanda bagian utara dan tengah negara itu. Bangkok sedang bersiap menghadapi banjir besar akhir pekan ini apabila air dari utara dan tengah mencapai kota itu sementara permukaan air laut di Teluk Thailand, mengalami pasang tinggi.

Sean Boonpracong, juru bicara internasional bagi pusat bantuan banjir Bangkok, mengakui banjir di ibukota itu mungkin saja terjadi, tetapi menambahkan pihak berwenang sedang melakukan apapun untuk mencegah hal tersebut.

“Saya kira kecil resikonya banjir di wilayah luar kota. Tetapi kini saya yakin hal tersebut dapat dikendalikan. Sedang berlangsung operasi baru untuk mencegah banjir tersebut," ujar Sean Boonpracong.

Boonpracong juga mengatakan pihak berwenang sedang mengeruk kanal-kanal di Sungai Chao Phraya dan sungai-sungai lainnya di Bangkok sehingga semakin banyak dan cepat banyak air yang mencapai laut .

Warga di Bangkok harus berjuang mengatasi banjir terparah yang terjadi di Asia Tenggara dalam beberapa puluh tahun terakhir.
Warga di Bangkok harus berjuang mengatasi banjir terparah yang terjadi di Asia Tenggara dalam beberapa puluh tahun terakhir.

Dataran Thailand Tengah sedang diguyur hujan lebat lain dari biasa , yang memenuhi bendungan PLTA hingga memenuhi kapasitasnya. Pihak berwenang dipaksa mengeluarkan air dari beberapa bendungan sekaligus, yang membuat sungai meluap.

Smith Dhamasarojana adalah mantan Dirjen Departemen Meteorologi Thailand. Sekarang ia kepala Dewan Peringatan Bencana Nasional – sebuah LSM yang mencoba mendesak Thailand dan negara-negara tetangganya untuk memiliki persiapan yang lebih baik menangani bencana. Ia mengatakan tahun ini Thailand tidak mengeluarkan cukup air dari bendungan-bendungan itu sebelumnya, karena mereka khawatir akan kelangkaan air pada musim panas.

Smith mengatakan, “Mereka salah memperkirakan jumlah curah hujan, dan mereka salah memperkirakan bagaimana mengatur air tersebut. Mereka tidak dapat mengarahkan arus air ke laut dengan cepat”.

Thailand bukanlah satu-satunya negara yang terkena dampak dari hujan yang tidak diperkirakan itu. Ratusan telah tewas saat banjir di Kamboja, Laos dan Vietnam. Kerugian panen besar-besaran juga diperkirakan terjadi di dua negara pengekspor beras terbesar di dunia – Thailand dan Vietnam.

Bhupinder Tomar – Kepala Operasi Palang Merah Internasional di Hanoi mengatakan.

“Kerusakan terbesar di Hanoi – yang merupakan lumbung produksi beras di Vietnam – merupakan kerusakan terbesar bagi kehidupan ekonomi dan kerugian panen, baik tanaman yang sudah ada maupun yang baru ditanam, sangat besar. Faktanya sekitar tujuh ribu hektar panen padi telah benar-benar hilang. Total luas yang hilang sekitar 30 ribu hektar, yang sejauh ini berarti sekitar 60 ribu keluarga yang terpengaruh kerugian itu”.

Asia Tenggara diterpa beberapa badai tropis pada musim hujan sekarang, yang oleh beberapa analis dikatakan mungkin disebabkan meningkatnya suhu global. Hujan diperkirakan akan terjadi di bagian selatan Thailand dalam beberapa hari ke depan.

XS
SM
MD
LG