Tiga petugas polisi tewas di kawasan bergejolak di Yordania Selatan, Senin (19/12) ketika berusaha menangkap para tersangka pembunuhan seorang komandan polisi pekan lalu. Tersangka utama juga tewas dalam tembak-menembak, kata pihak berwenang.
Baku tembak terjadi di dekat kota Maan, di mana Abul Razzaq Abdel Hafez Al Dalabeh, seorang wakil direktur kepolisian setempat, tewas pekan lalu.
Direktorat Keamanan Publik mengatakan polisi mengepung lokasi beberapa tersangka pembunuhan polisi senior tersebut. Salah satu tersangka “melepaskan serangkaian tembakan dengan senjata otomatisnya,'' dan petugas membalas tembakan tersebut, kata pernyataan itu juga.
Ia menambahkan bahwa polisi menangkap sembilan tersangka dan menyita “beberapa senjata api otomatis dan sejumlah besar amunisi.''
Penangkapan itu menyusul beberapa kerusuhan terburuk yang pernah terjadi di negara kerajaan itu dalam beberapa tahun terakhir, setelah para pengemudi truk melakukan pemogokan karena melonjaknya harga bahan bakar. Pemogokan dan protes menyebar ke beberapa kota di Yordania. Para demonstran bahkan sempat bentrok dengan polisi Kamis lalu.
Polisi mengatakan Dalabeh ditembak oleh para penjahat selama bentrokan di Maan. Menyusul pembunuhan itu, Yordania mengeluarkan “larangan sementara” penggunaan platform media sosial TikTok dan Raja Abdullah II berjanji untuk menangani dengan tegas mereka yang dianggap para penjahat itu.
Yordania adalah sekutu dekat Barat dan telah lama dipandang sebagai kawasan yang stabil di wilayah yang bergolak. [ab/uh]
Forum