Tautan-tautan Akses

Bahas Korea Utara Agenda Utama Liburan Kerja Trump


Presiden Donald Trump berjalan di South Lawn Gedung Putih sebelum menaiki helikopter Marine One untuk terbang ke pangkalan Angkatan Udara Andrews, dalam perjalanan liburan ke Bedminster, N.J., 4 Agustus 2017.
Presiden Donald Trump berjalan di South Lawn Gedung Putih sebelum menaiki helikopter Marine One untuk terbang ke pangkalan Angkatan Udara Andrews, dalam perjalanan liburan ke Bedminster, N.J., 4 Agustus 2017.

Presiden Amerika Donald Trump menerima briefing intelijennya di klub golfnya di New Jersey hari Senin (7/8), dan mengadakan pembicaraan telepon selama satu jam membahas Korea Utara dengan Menteri Luar Negeri Rex Tillerson, dan mendapatkan laporan terbaru mengenai lawatannya ke Asia Tenggara.

Juru bicara Gedung Putih Lindsay Walters memberikan rincian tentang "liburan kerja" Trump. Kepala staf presiden, Jenderal John Kelly, dan pembantu lainnya juga berada di New Jersey.

Sebelumnya Korea Utara mengecam keputusan yang diambil Dewan Keamanan PBB dengan suara bulat untuk mengenakan sanksi tambahan terhadap Pyongyang karena uji coba rudal jarak jauhnya pada bulan Juli.

Tillerson berada di Manila untuk menghadiri pertemuan tahunan para menteri luar negeri Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara atau ASEAN. Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho juga hadir, tetapi belum diketahui apakah ada pembicaraan tatap muka antara keduanya.

Amerika Serikat akan "membayar mahal," atas tindakannya, kata pemerintah Korea Utara, yang bertekad akan "menggunakan segala bentuk senjata" kalau Washington "tidak bertindak dengan bijaksana."

Selain pembicaraannya dengan Tillerson Senin, Trump juga membahas ancaman Korea Utara dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in.

Setelah percakapan mereka, Presiden Amerika mengatakan melalui Twitter bahwa dia "sangat senang dan terkesan dengan pemungutan suara PBB dengan suara 15 lawan 0 mengenai sanksi Korea Utara."

Karena baik Rusia maupun Cina memveto atau tidak memberikan suara pada resolusi rancangan Amerika itu maka tindakan PBB dianggap sebagai kemenangan diplomatik bagi Pemerinthan Trump. (sp/ii)

XS
SM
MD
LG