Tautan-tautan Akses

Bagaimana Penghentian Kegiatan Pemerintah Berdampak pada Kebijakan Luar Negeri AS?


Lampu lalu lintas terlihat di depan Gedung US Capitol saat penutupan pemerintahan terjadi di Washington, DC, pada 28 September 2023. (Foto: AFP)
Lampu lalu lintas terlihat di depan Gedung US Capitol saat penutupan pemerintahan terjadi di Washington, DC, pada 28 September 2023. (Foto: AFP)

Jika Kongres Amerika Serikat (AS) gagal menyediakan dana untuk tahun fiskal yang dimulai pada Minggu (30/9) dan pemerintahan ditutup, dampaknya akan terasa di seluruh dunia. Akan ada banyak pekerja yang dirumahkan sementara dari posisi mereka pada kebijakan luar negeri dan keamanan nasional atau diperintahkan untuk bekerja tanpa bayaran.

Penutupan pemerintahan juga dapat merusak reputasi Amerika Serikat (AS) pada saat pemerintahan Biden sedang berusaha membujuk banyak negara untuk memihak AS dibandingkan saingannya, China, dan bersatu mendukung Ukraina saat negara tersebut memerangi Rusia.

Gedung Capitol usai pemungutan suara menjelang penutupan pemerintahan di Washington. (Foto: Reuters)
Gedung Capitol usai pemungutan suara menjelang penutupan pemerintahan di Washington. (Foto: Reuters)

Berikut beberapa dampaknya:

Departemen Pemerintah

Kedutaan dan konsulat AS akan tetap buka dan pemrosesan paspor serta visa akan terus berlanjut selama ada cukup dana untuk membiayai operasional. Perjalanan dinas, pidato, dan acara lainnya yang tidak penting akan dibatasi.

Beberapa program bantuan luar negeri mungkin juga kehabisan dana atau kesulitan menjalankan misinya. Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri mengatakan bahwa, dengan terbatasnya staf yang tersedia untuk melaksanakan dan memantau program, mungkin terjadi keterlambatan dalam menanggapi krisis, memberikan bantuan kesehatan untuk program yang berfokus pada malaria, tuberkulosis atau HIV-AIDS, atau memberikan bantuan keamanan.

“Pekerjaan kami jelas akan terpengaruh oleh hal ini,” kata Menteri Luar Negeri Antony Blinken. “Ini akan mempersulit upaya kita untuk mencoba memajukan keamanan nasional.”

Dan, meskipun Departemen Luar Negeri AS mengatakan akan menggunakan dana yang tersedia untuk membayar staf lokal selama mungkin, sebagian besar staf lokal di misi luar negeri tunduk pada undang-undang setempat yang melarang cuti – perintah untuk tidak bekerja – dan pekerjaan tidak dibayar. Hal ini dapat membuat departemen tersebut rentan terhadap tuntutan hukum.

Militer

Sebanyak 2 juta personel militer di negara itu akan tetap berdinas, dan sekitar setengah dari 800.000 pegawai sipil Pentagon akan dirumahkan, dan sebagian lainnya masih tetap bekerja tetapi tidak dibayar.

Kontrak yang diberikan sebelum penutupan akan terus berlanjut, dan Pentagon dapat memberikan pesanan baru untuk pasokan atau layanan yang diperlukan untuk melindungi keamanan nasional. Kontrak baru lainnya, termasuk pembaruan atau perpanjangan, tidak akan diberikan. Pembayaran kepada kontraktor pertahanan seperti Boeing, Lockheed Martin dan RTX yang sebelumnya dikenal sebagai Raytheon, mungkin tertunda.

Kewenangan untuk mengambil pasokan senjata dari AS untuk Ukraina tetap berlaku. Namun beberapa pengiriman barang-barang pertahanan dapat diperlambat atau dihentikan sementara, dan banyak pekerja yang dirumahkan.

Administrasi Keamanan Nuklir Nasional Departemen Energi akan terus mempertahankan senjata nuklir.

Badan Intelijen

Badan Intelijen Pusat dan badan intelijen lainnya belum mengumumkan secara terbuka rencana penutupan pemerintahan mereka. Namun sebelumnya, staf yang terlibat dalam operasi, analisis, dan aktivitas dunia maya dianggap penting bagi keamanan nasional dan diperintahkan untuk tetap bekerja, mungkin tanpa bayaran.

Karyawan yang tidak penting akan dipulangkan dan perjalanan yang tidak penting akan dibatalkan atau ditunda. [ah/ft]

Forum

XS
SM
MD
LG