Tautan-tautan Akses

Badan Amal Kontroversial di Pakistan Bentuk Partai Politik


Saifullah Khalid, (kanan), tokoh agama dan petinggi kelompok militan terlarang Jamaat-ud-Dawa yang sekarang menjabat presiden dari Partai Liga Mili Muslim, berbicara dalam sebuah konferensi pers di Islamabad, Pakistan, 7 Agustus 2017.
Saifullah Khalid, (kanan), tokoh agama dan petinggi kelompok militan terlarang Jamaat-ud-Dawa yang sekarang menjabat presiden dari Partai Liga Mili Muslim, berbicara dalam sebuah konferensi pers di Islamabad, Pakistan, 7 Agustus 2017.

Sebuah badan amal Islam Pakistan, yang disebut Amerika Serikat sebagai "organisasi teroris asing" tiga tahun yang lalu, telah membentuk sebuah partai politik baru untuk memasuki arus utama dan mengikuti pemilihan umum berikutnya.

Badan amal yang kontroversial itu, yang bernama Jamaat-ud-Dawa (JuD), diduga menjadi front untuk organisasi anti-India Lashkar-e-Taiba (LeT) yang dilarang dan dijalankan oleh Hafiz Saeed. Saeed diduga sebagai otak serangan maut diMumbai tahun 2008.

Amerika telah menawarkan hadiah $10 juta untuk informasi yang mengarah pada penangkapan dan penghukuman Saeed, yang telah dikenai tahanan rumah di Pakistan selama enam bulan terakhir.

Islamabad menahan pemimpin Islamis tersebut di bawah tekanan internasional dan pihak berwenang baru-baru ini memperpanjang penahanannya selama dua bulan lagi.

Berbicara kepada wartawan di Islamabad Senin (7/8), rekan lama Saeed Saifullah Khalid, sebagai Ketua partai Liga Milli Muslim yang baru dibentuk, menjelaskan misinya:

"Kami telah memutuskan untuk membentuk partai politik baru, dengan tujuan supaya Pakistan dijadikan negara Islam dan negara sejahtera dalam arti sebenarnya, dan juga, supaya kita dapat menemukan solusi yang lebih baik untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi negara kita ," Kata Khalid. (sp/ii)

XS
SM
MD
LG