Tautan-tautan Akses

Australia Tampilkan Beragam Bahasa Adat


Seorang pria Aborigin mengayunkan alat musik tradisional Bullroarer saat berlangsungnya Upacara Pagi Adat Wugulora, dalam perayaan Hari Australia di Sydney, Australia, Minggu, 26 Januari 2020. (Foto AP / Rick Rycroft)
Seorang pria Aborigin mengayunkan alat musik tradisional Bullroarer saat berlangsungnya Upacara Pagi Adat Wugulora, dalam perayaan Hari Australia di Sydney, Australia, Minggu, 26 Januari 2020. (Foto AP / Rick Rycroft)

Sebuah proyek baru mengangkat budaya bahasa komunitas Aborigin di Australia. 'The 50 Words Project' bertujuan untuk memperkenalkan kata dan kalimat sehari-hari dari ratusan bahasa adat. Sebagian hanya bisa dituturkan oleh segelintir orang, sementara yang lainnya telah dihidupkan kembali oleh komunitas dan akademisi.

Kata "selamat datang" dituturkan secara beragam menurut bahasa adat Australia. Begitu pula kata "Halo" dan "kamu mau kemana?"

"The 50 Words Project" adalah sebuah peta bahasa daring interaktif. Kata dan kalimat dari seluruh benua Australia yang luas itu dihidupkan kembali lewat rekaman dari para penutur bahasa adat.

Proyek itu dijalankan oleh Unit Riset Bahasa Adat pada Universitas Melbourne. Tujuannya, untuk mempertahankan warisan bahasa dan budaya.

Jill Vaughan dari unit akademik mengatakan dia berharap proyek tersebut akan membantu lebih banyak warga Australia untuk memahami tradisi bahasa yang kaya.

"Sayangnya banyak yang mengira bahwa hanya ada satu bahasa adat Australia, padahal faktanya, ada ratusan bahasa, masing-masing punya ribuan kata. Anggapan itu juga terjadi di Australia, sebagian menduga bahwa bahasa adat hanyalah peninggalan masa lalu, padahal tidak sama sekali," kata Jill.

Para periset mengatakan suara yang digunakan dalam berbagai bahasa adat di Australia sangat mirip di seluruh negara itu. Namun, suku-suku yang bertetangga bisa memiliki kata yang sangat berbeda untuk hal yang sama.

Sebagian bahasa asli di Australia telah sirna sejak kolonisasi Eropa. Sementara yang lainnya dianggap terancam punah. Hingga 1970an, kebijakan pemerintah melarang dan tidak menganjurkan warga Aborigin untuk berbicara menggunakan bahasa ibu mereka.

Suku adat menganggap bahasa mereka sebagai elemen hidup yang menghubungkan orang-orang dengan tanah, budaya dan semangat leluhur mereka.

Sejarah Aborigin di Australia tercatat sejak 65.000 tahun lalu. Warga suku asli jumlahnya hanya sekitar tiga persen dari 25 juta penduduk nasional. [vm/uh]

​
XS
SM
MD
LG