Tautan-tautan Akses

Australia Pertimbangkan Tampung Demonstran Hong Kong


Para demonstran Hong Kong melakukan aksi protes menentang diberlakukannya undang-undang keamanan nasional yang baru.
Para demonstran Hong Kong melakukan aksi protes menentang diberlakukannya undang-undang keamanan nasional yang baru.

Australia sedang mempertimbangkan untuk memberi visa kepada penduduk Hong Kong. Tawaran diberikan supaya penduduk Hong Kong mempunyai tempat berlindung setelah China menerapkan undang-undang keamanan nasional. Australia merasa terganggu atas perkembangan di Hong Kong dan menerima permintaan Inggris agar negara itu bersedia menampung jika ada eksodus yang meluas dari Hong Kong. Langkah-langkah itu mendapat kecaman keras dari China.

Inggris telah meminta Australia dan mitra lain dalam aliansi "Five Eyes" atau Lima Mata: Kanada, Selandia Baru, dan Amerika, untuk membantu jika orang terpaksa meninggalkan Hong Kong. Inggris mengatakan akan memberi mereka suaka.

Penduduk Hong Kong yang khawatir akan penganiayaan politik sudah bisa mengajukan permohonan perlindungan berdasar program kemanusiaan yang ada di Australia. Beberapa anggota parlemen di Canberra menentang keras tindakan tegas China terhadap demonstran Hong Kong.

Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan rencana permukiman baru sedang disusun. “Kami sedang mempertimbangkan dengan sangat aktif dan ada usul yang saya minta diajukan beberapa minggu lalu, dan akan diselesaikan dan akan segera dipertimbangkan kabinet untuk memberi peluang yang sama dan, menurut kami, ini penting dan sangat konsisten dengan nilai-nilai bangsa kita.”

Pada tahun 2015, Australia memberi visa darurat kepada 12.000 orang yang lari dari konflik di Suriah.

Bin Lin, dosen Hukum China pada University of Sydney, menginginkan langkah serupa untuk membantu Hong Kong. "Langkah Australia itu jelas akan menunjukkan solidaritas internasional terhadap penduduk Hong Kong dan akan sangat membantu untuk memberi dukungan bagi orang-orang di Hong Kong, dan menurut saya secara keseluruhan itu akan baik."

China mengkritik Australia karena mencampuri urusan dalam negerinya.

Undang-undang keamanan baru China untuk Hong Kong mempermudah menghukum demonstran dan mengurangi otonomi kota itu. Ada hukuman penjara seumur hidup bagi perjuangan pemisahan Hong Kong, terorisme, dan kolusi dengan pasukan asing. Juru bicara Kedutaan Besar China di Canberra menilai undang-undang itu akan menguntungkan Hong Kong.

Membuat skema khusus permukiman kembali bagi pencari suaka dari Hong Kong akan semakin mengobarkan ketegangan antara Australia dan China, mitra dagang terbesarnya.

Tuntutan keras Australia untuk penyelidikan internasional tentang asal-usul pandemi COVID-19, yang pertama kali muncul di Wuhan, sudah membuat China tidak senang. [ka/jm]

Recommended

XS
SM
MD
LG