Australia dan Korea Selatan menandatangani kontrak pertahanan 720 juta dolar pada Senin (13/12), sewaktu Presiden Korea Selatan Moon Jae-in menjadi pemimpin asing pertama yang mengunjungi Australia sejak pandemi merebak.
Kontrak bernilai sekitar 1 miliar dolar Australia itu akan membuat perusahaan pertahanan Korea Selatan Hanwha menyediakan 30 senjata artileri howitzer, 15 kendaraan pemasok amunisi dan radar pendeteksi artileri musuh bagi Australia.
Ini adalah kontrak pertahanan terbesar yang dicapai antara Australia dan sebuah negara Asia, dan dicapai pada masa ketegangan yang meningkat antara Australia dan China.
Australia baru-baru ini mengumumkan kesepakatan untuk membangun kapal selam bertenaga nuklir dalam kemitraan dengan AS dan Inggris, suatu langkah yang dikecam keras oleh China.
Kedua negara juga menandatangani kesepakatan untuk berkomitmen pada masa depan dengan emisi nol bersih, dengan bersepakat untuk menyusun rencana mengenai teknologi energi bersih dan mineral-mineral penting.
Sebelumnya pada Senin (13/12), Moon hadir di parlemen Australia untuk melakukan pertemuan dengan PM Scott Morrison dan para pejabat lainnya.
Moon hari Senin juga mengunjungi Monumen Perang Australia.
Tahun ini menandai 60 tahun hubungan diplomatik antara kedua negara. [uh/ka]