Tautan-tautan Akses

Australia Batalkan Tarik Medali Ribuan Veteran Perang


Medali yang dikenakan oleh seorang veteran Australia, saat menghadiri upacara di Martin Place, Sydney, Australia, 11 November 2020. (Saeed Khan / Pool via REUTERS)
Medali yang dikenakan oleh seorang veteran Australia, saat menghadiri upacara di Martin Place, Sydney, Australia, 11 November 2020. (Saeed Khan / Pool via REUTERS)

Pemerintah Australia, Senin (19/4), membatalkan keputusan untuk menarik kembali medali-medali yang telah dianugerahkan kepada ribuan tentaranya karena munculnya tuduhan kejahatan perang di Afghanistan. Pemerintah negara itu juga mengumumkan akan menggelar penyelidikan bunuh diri di kalangan para veteran perang dan anggota militer yang bertugas.

Panglima Angkatan Bersenjata Australia Angus Campbell sebelumnya memutuskan untuk menarik medali-medali itu dari lebih dari 3.000 tentara anggota pasukan khusus. Keputusan itu diambil setelah munculnya sebuah laporan militer November lalu yang menemukan bukti bahwa militer Australia secara tidak sah membunuh 39 tahanan, petani dan warga sipil Afghanistan. Laporan tersebut merekomendasikan 19 tentara dan mantan tentara menghadapi investigasi kriminal.

Tetapi Peter Dutton, yang baru mengambil alih jabatan Menteri Pertahanan bulan lalu, mengatakan bahwa hanya tentara yang dinyatakan bersalah melakukan pelanggaran yang akan kehilangan medali mereka. “Kita seharusnya tidak menghukum 99 persen tentara untuk dosa yang dilakukan 1 persen tentara,'' kata Dutton kepada stasiun radio 2GB di Sydney

Lebih dari 39.000 personel militer Australia telah bertugas di Afghanistan sejak 2001 dan 41 orang tewas di sana. Delapan puluh tentara Australia yang tersisa di sana akan ditarik pada September, sejalan dengan rencana penarikan pasukan AS.

PM Australia Scott Morrison di Sydney, Australia, 19 April 2021. (AP)
PM Australia Scott Morrison di Sydney, Australia, 19 April 2021. (AP)

Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan, Senin (19/4), sebuah komisi penyelidikan pemerintah akan dibentuk untuk menyelidiki kasus-kasus bunuh diri di kalangan personel dan mantan personel militer. Komisi itu dinamakan Royal Commission into Defense and Veterans Suicide.

Morrison mengatakan saat ini banyak veteran perang di Australia yang sedang menghadapi kesulitan dan membutuhkan bantuan. “Apa yang kami hadapi saat ini tidak hanya jumlah yang meningkat, tapi juga tuntutannya. Ini adalah akibat pengerahan militer selama 20 tahun terakhir. Itulah tantangan yang dihadapi pemerintah sekarang,'' kata Morrison kepada wartawan.

Julie-Ann Finney, yang kehilangan putranya, David Finney, menyambut baik pengumuman pembentukan komisi itu. David Finney berusia 38 tahun saat bunuh diri pada 2019 akibat gangguan stres pascatrauma setelah perang.

“Hari ini adalah hari yang paling dinanti-nantikan para veteran perang dan keluarga mereka, '' kata Finney. “Akhirnya, suara para veteran perang bisa didengar.”

Penelitian tentang bunuh diri di kalangan veteran perang di Australia terbatas. Institut Kesehatan dan Kesejahteraan Australia menemukan tahun lalu bahwa mantan tentara yang dipulangkan dengan alasan medis meninggal karena bunuh diri pada tingkat yang lebih tinggi daripada pria Australia lainnya dari 2016 hingga 2018. [ab/uh]

XS
SM
MD
LG