Tautan-tautan Akses

Atasi Inflasi, AS Pertimbangkan Cabut Beberapa Tarif Produk China


Sejumlah pekerja tampak sibuk bekerja pada lini produksi konsol mobile game RiotPWR di sebuah pabrik di Dongguan, Provinsi Guangdong, China, pada 7 Desember 2021. (Foto: Reuters/David Kirton)
Sejumlah pekerja tampak sibuk bekerja pada lini produksi konsol mobile game RiotPWR di sebuah pabrik di Dongguan, Provinsi Guangdong, China, pada 7 Desember 2021. (Foto: Reuters/David Kirton)

Menteri Perdagangan Amerika Serikat Gina Raimondo, pada Minggu (5/6), mengatakan Presiden AS Joe Biden telah meminta timnya untuk melihat opsi untuk mencabut beberapa tarif terhadap sejumlah produk asal China, yang sempat diberlakukan mantan Presiden Donald Trump, untuk mengatasi inflasi yang melonjak tinggi.

“Kami sedang mengkaji hal itu. Faktanya, presiden telah meminta kami untuk menganalisa hal tersebut. Jadi kami sedang melakukan hal itu karena ia harus membuat keputusan,” ujar Raimondo dalam wawancara dengan CNN pada Minggu ketika ditanya apakah pemerintah Biden sedang mempertimbangkan untuk menghapus tarif pada produk China guna meredam inflasi.

“Ada juga produk-produk lain – produk rumah tangga, sepeda, dan sebagainya – dan mungkin masuk akal untuk mempertimbangkan penghapusan tarif pada barang-barang itu,” ujarnya, seraya menambahkan bahwa pemerintah telah memutuskan akan mempertahankan beberapa tarif pada baja dan alumunium untuk melindungi industri dan pekerja di dalam negeri.

Biden mengatakan sedang mempertimbangkan untuk menghapus beberapa tarif yang dikenakan terhadap barang-barang China bernilai ratusan miliar dolar yang diberlakukan pendahulunya pada tahun 2018 dan 2019 di tengah perang perdagangan yang pahit antara dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia.

China juga telah berargumen bahwa pengurangan tarif akan memangkas biaya bagi konsumen Amerika.

Raimondo juga mengatakan kepada CNN bahwa dia merasa langkanya pasokan chip semikonduktor yang sedang berlangsung kemungkinan dapat berlanjut hingga tahun 2024.

"Terdapat satu solusi untuk mengatasi (kekurangan chip semikonduktor)," tambahnya. "Kongres perlu bertindak dan mengesahkan rancangan undang-undang (RUU) tentang hal ini. Saya tidak tahu mengapa mereka menunda."

RUU tersebut bertujuan untuk meningkatkan manufaktur semikonduktor Amerika dan memberi untuk memberi lebih banyak pukulan kompetitif terhadap China.

Raimondo mengatakan dia tidak setuju dengan pernyataan yang menyebutkan bahwa Rencana Penyelamatan Amerika (American Rescue Plan) bernilai $1,9 triliun telah ikut berkontribusi pada inflasi tinggi yang terjadi saat ini. Kongres meloloskan paket bantuan COVID-19 setahun yang lalu sebelum ditandatangani menjadi undang-undang, menandai pencapaian tahun pertama Biden menjabat. [em/pp]

XS
SM
MD
LG